Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Imigrasi Trump Dibatalkan, Gadis Cilik Iran Ini Bisa Jalani Operasi Mata di AS

Kebijakan kontraversial Donald Trump yang melarang warga dari tujuh negara Muslim masuk ke AS sempat membuat nasib gadis Iran ini tak menentu.
Alma Kashkooli saat baru tiba di  bandara internasional New York John F. Kennedy, 6 February 2017./Reuters
Alma Kashkooli saat baru tiba di bandara internasional New York John F. Kennedy, 6 February 2017./Reuters

Kabar24.com, NEW YORK – Kebijakan kontraversial Donald Trump yang melarang warga dari tujuh negara Muslim masuk ke AS sempat membuat nasib gadis Iran ini tak menentu.

Gadis cilik ini harus menjalani pembedahan darurat pada matanya, dan operasi itu hanya bisa dilakukan di Amerika Serikat.

Harapan yang semula menutup itu tiba-tiba terbuka setelah pengadilan membatalkan kebijakan Trump soal larangan imigrasi. Alma Kashkooli, gadis kecil berusia 12 tahun itu akhirnya tiba di Bandara New York, Senin (6/2/2017) petang waktu setempat.

Kebijakan imigrasi Trump tadinya menjadi ancaman yang nyata bagi langkah medis penting yang harus dijalani Alma.

Fahimeh Kashkooli, ibunda Alma, selama ini tinggal di AS sebagai pemegang visa pelajar karena sedang mengambil gelar master bidang hukum di New York's Fordham University School of Law.

Air mata nampak menitik saat sambil tersenyum Fahimeh membawa buah hatinya melewati kerumunan sejumlah orang dan wartawan yang mengabadikan kejadian itu

“Saya tak bisa mengatakan apa yang saya rasakan saat ini,” ujar Fahimeh perlahan saat menanti kedatangan anaknya di gerbang kedatangan penumpang di John F. Kennedy International Airport, Senin petang itu.

“Selama ini, hari-hari saya diwarnai penderitaan, tapi kini saya merasa lebih baik,” ujarnya.

Selama beberapa tahun Alma Kashkooli biasa melakukan perjalanan ke AS untuk mengunjungi ibundanya sekaligus menjalani pengobatan, termasuk pembedahan yang pernah dijalaninya di San Diego.

Tindakan medis itu harus dijalani karena kasus kesehatan matanya yang termasuk kasus sangat langka.

Alma dijadwalkan untuk kembali datang ke AS pada 31 Januari lalu. Namun, dua hari sebelum jadwal yang ditentukan, Trump meluncurkan kebijakan imigrasi yang membuat rencana operasi Alma di rumah sakit anak di Pittsburgh terhambat.

Dokter pun sudah mendesak Fahimeh Kashkooli, 33, segera membawa anaknya untuk menjalani pengobatan secepatnya.

Larangan Trump sempat membuat Fahimeh tak bisa berkata-kata selain pasrah.

"Saya tidak bisa mengatakan kepada anak saya, bidadari kecil saya, bahwa dia dianggap sebagai ancaman bagi negeri ini,” ujar Fahimeh.

Kini kegundahan Fahimeh terobati dengan putusan pengadilan, selanjutnya ia tinggal menantikan proses dan hasil pembedahan yang harus dijalani anaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper