Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Hina Kerajaan, Warga Thailand Ini Kirimkan Ancaman Kematian Kepada Perdana Menteri

Entah karena keberanian tebal atau malah frustrasi berat, warga Thailand yang diduga bersembunyi di Laos ini melakukan perlawanan kepada penguasa Thailand. Selain menghina Kerajaan Thailand, warga tersebut ditengarai mengirimkan ancaman kematian kepada PM Prayuth Chan Ocha.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri)/Antara-Sigid Kurniawan
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri)/Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, BANGKOK - Entah karena keberanian tebal atau malah frustrasi berat, warga Thailand yang diduga bersembunyi di Laos ini melakukan perlawanan kepada penguasa Thailand. Selain menghina Kerajaan Thailand, warga tersebut ditengarai mengirimkan ancaman kematian kepada PM Prayuth Chan Ocha.

Warga Thailand, yang dicari karena menghina kerajaan, tersebut mengeluarkan ancaman kematian kepada perdana menteri Thailand dari Laos, tempat mereka menghindari penangkapan, kata pejabat tinggi keamanan Thailand pada Senin.

Pada bulan lalu, Thailand menekan Laos terkait pemulangan warga Thailand, yang dicari atas tuduhan penghinaan terhadap kerajaan, yang dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 15 tahun.

Pemerintahan militer Thailand mengatakan terdapat sekitar enam tersangka asal Thailand bersembunyi di Laos.

Jenderal Thawip Netniyom, kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka pada pekan lalu mengirimkan ancaman kematian kepada Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha dan Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan melalui Facebook.

"Saat kami mendorong Laos untuk penangkapan mereka, mereka bereaksi, mengatakan bahwa jika mereka dapat melakukannya mereka akan melukai mereka," kata Thawip kepada wartawan.

"Ancaman kematian terhadap orang penting dapat mengarah kepada dakwaan pidana lain," katanya.

Sejak merebut kekuasaan melalui kudeta 2014 lalu, pihak junta militer Thailand melakukan tindakan keras terhadap mereka yang melawan.

Penguasa meningkatkan dakwaan terhadap siapa pun menghina kerajaan menyusul mangkatnya Raja Bhumibol Adulyadej pada oktober tahun.

Prayuth, mantan kepala militer pada kudeta 2014, mengatakan lebih peduli terhadap negaranya daripada nyawanya.

Prawit mengatakan kepada para wartawan pada Senin dia tidak mengkhawatirkan ancaman itu dan mengatakan tidak memerlukan tambahan pengawal pribadi.

Pengulas politik Thailand mengatakan mereka yang melakukan penghinaan di Laos itu tampak frustrasi dan tidak dapat melakukan apa pun.

"Itu hanyalah bualan belaka, hanya itu yang dapat mereka lakukan," kata Kan Yuenyong, kepala eksekutif Satuan Intelijen Siam, kepada Reuters.

"Saya ragu mereka dapat melakukan banyak hal dalam keadaannya saat ini," katanya.

Pemerintah Thailand meminta tujuh negara, termasuk Laos, untuk memulangkan 19 orang, yang dituduh melakukan penghinaan terhadap kerajaan.

Thawip berencana akan mengunjungi Laos untuk memperkuat permintaan ekstradisi pemerintah, dan mengatakan pada Senin dia menantikan konfirmasi dari pihak Laos terkait rencana kunjungannya.

Laos belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkara itu.

Negara tidak berpantai itu hanya memiliki jumlah penduduk sekitar sepersepuluh jumlah di Thailand dan tingkat perekonomiannya juga jauh lebih kecil.

Thailand berterima kasih kepada Laos atas penutupan saluran media gaul, yang kritis terhadap kerajaan itu pada tahun lalu, namun saluran tersebut kembali bergiat, demikian ditulis Antara, Selasa (7/2/2017) mengutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper