Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Cara Cegah Kebakaran Hutan, Dari Patroli Hingga Sapi

Kebakaran lahan dan hutan (karlahut) telah menjadi momok menakutkan, tak hanya bagi negara, warga, tetapi juga dunia usaha. Untuk menanggulangi, sudah banyak cara ditempuh agar peristiwa bencana tahunan itu tidak berulang.
Helikopter BNPB jenis MI-8 melakukan pengeboman air di atas areal hutan dan lahan yang terbakar di Desa Medang Kampai, Dumai, Riau, Selasa (9/8)./Antara
Helikopter BNPB jenis MI-8 melakukan pengeboman air di atas areal hutan dan lahan yang terbakar di Desa Medang Kampai, Dumai, Riau, Selasa (9/8)./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU--Kebakaran lahan dan hutan (karlahut) telah menjadi momok menakutkan, tak hanya bagi negara, warga, tetapi juga dunia usaha. Untuk menanggulangi, sudah banyak cara ditempuh agar peristiwa bencana tahunan itu tidak berulang.

Banyak ahli dari berbagai negara belahan dunia sudah didatangkan, jadwal patroli keliling areal konsesi, memantau kondisi lahan dengan cctv, bahkan mendatangkan sapi kini ikut menjadi upaya solusi karlahut di bumi pertiwi. 

Adalah Sinar Mas Forestry, anak usaha Asia Pulp Paper yang mulai menjalankan strategi ini sejak tahun lalu. Kebakaran hebat lahan dan hutan di wilayah Riau pada 2015 silam, membuat salah satu korporasi bidang usaha produksi kertas terbesar di Tanah Air ini berbenah dan meluncurkan program Manajemen Penanggulangan Kebakaran Terintegrasi (Integrated Fire Management / IFM). 

Ada empat pilar utama yang dijalankan Sinar Mas Forestry pada program IFM ini yaitu pertama di tahap persiapan, sejumlah ahli manajemen kebakaran lahan tingkat internasional digandeng untuk bersama melawan karlahut yang berpotensi terjadi di areal konsesi dan sekitarnya. Sampai saat ini, dua lembaga sudah digandeng yaitu Trek Wildland Service asal Kanada, dan Working on Fire asal Afrika Selatan. 

Tahap kedua yaitu pemantauan dari pusat informasi situasi (situation room center) yang berlokasi di kantor pusat Sinar Mas Jakarta. Data di ruang pantau ini dipasok dari perkembangan terkini di seluruh wilayah konsesi yang juga memiliki mini situation room center. Sedangkan data utama seperti geospatial information system (GIS) diambil dari NASA, BMKG, dan Kementerian LHK. 

Tahap selanjutnya yang ketiga yaitu memetakan jalur patroli. Proses ini dilakukan oleh petugas pemadam terutama di wilayah yang rawan kebakaran. Bila intensitas dan kerawanan karlahut meningkat, jadwal patrolipun ikut berlipat.

Terakhir, yaitu tahap keempat adalah kesiapan regu pemadam kebakaran (RPK) yang bertindak sesuai panduan dari sistem peringkat bahaya api, mulai level biru atau rendah, hijau atau sedang, kuning atau tinggi, hingga merah atau sangat tinggi.

 General Manager IFM Sinar Mas Forestry Sujica W. Lusaka mengatakan bila sudah pada level merah ini, semua petugas inti RPK berada pada kondisi siaga dan siap terjun melakukan operasi pemadaman karlahut.

"Kami memiliki 2.700 anggota RPK terlatih dan bersertifikat, semuanya tersebar di 266 pos pantau," katanya di Kantor Pusat PT Arara Abadi, Perawang, Riau, yang termasuk dalam kelompok usaha Sinar Mas Forestry.

Latihan yang diterima petugas di RPK Sinar Mas Forestry kata dia dilakukan oleh ahli asal Kanada dan Afsel tadi meliputi Fire Basic Training, Manggala Agni Training, Crew Leader Training, Pump Operator Training, Excavator Operator Training, Helitack Training, dan ICS Training.

Untuk langkah patroli, selain berkeliling di areal konsesi, perusahaan juga membangun 80 menara api dengan ketinggian mencapai 30 meter. Dari menara ini, petugas jaga akan melaporkan perkembangan area yang diawasinya dengan luas mencapai 15.000 hektare per menara kepada pos pantau. Bila ditemukan titik api di areal konsesi, petugas akan langsung melapor. 

Meski demikian, tindakan pemadaman tidak hanya dilakukan di areal konsesi saja, tetapi sampai radius 5 km di luar konsesi. 

"Kalau ada kebakaran dari pantauan kami atau warga yang terjadi di luar konsesi, sampai radius 5 kilometer akan kami kejar dan padamkan," katanya.

PIC Tim Pemadam Karlahut Sinar Mas Forestry Priyanto mengatakan tahun ini ada tambahan dukungan dalam upaya memadamkan karlahut di wilayah konsesi dan sekitarnya. 

Tambahan itu yakni dua helikopter yang melengkapi empat helikopter sebelumnya, di mana tiga di antaranya adalah model Superpuma yang punya daya angkut sekali terbang sebanyak 4.000 liter air.

"Waterbombing adalah upaya kami dalam meminimalisir area kebakaran yang berada jauh dari akses jalan, sehingga kerja RPK semakin optimal saat sampai di lokasi kebakaran," katanya. 

Tidak sampai di situ, di wilayah hulunya potensi karlahut ikut diredam dengan cara melibatkan masyarakat desa setempat yang tinggal di sekitar wilayah konsesi Sinar Mas Forestry.

Sujica mengatakan program bernama Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sudah diluncurkan mulai tahun lalu, mencakup sekitar 80 desa dan ditargetkan sampai 2020 mendatang menjadi 500 desa.

Pada program DMPA ini, warga yang mayoritas petani didorong untuk memanfaatkan lahan miliknya sebagai tempat pengembangan tanaman holtikultura, perikanan, hingga peternakan dengan pemberian hibah dua ekor sapi.

"Kami membina masyarakat desa sekitar areal konsesi lewat program DMPA yang bekerja sama dengan kelompok tani, untuk mengembangkan pertanian holtikultura, perikanan, sampai peternakan yaitu hibah sapi," katanya.

Salah satu petani sukses yang mendapat kemudahan dari program DMPA ini adalah Suryono. Dia mendapatkan beragam penghargaan bidang pertanian dari Pemkab Siak di mana dia tinggal dan bekerja. 

Bila ditotal keseluruhan biaya operasional untuk tahapan program terintegrasi pencegahan karlahut dari Sinar Mas Forestry ini sudah mencapai US$30 juta.

Setelah beragam upaya yang dilakukan korporasi ini, tentu semua pihak berharap kolaborasi tim ahli, jadwal patroli, dan bahkan sapi ini ampuh mengusir api agar tidak lagi terjadi karlahut di bumi pertiwi. Semoga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper