Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BANTEN: Perlambatan Ekonomi Global Berpotensi Batasi Kinerja Ekspor

Situasi perlambatan perekenomian global diperkirakan masih menjadi pemicu terbatasnya kinerja ekspor Provinsi Banten pada tahun ini.

Bisnis.com, TANGERANG—Situasi perlambatan perekenomian global diperkirakan masih menjadi pemicu terbatasnya kinerja ekspor Provinsi Banten pada tahun ini.

Pasalnya, sejumlah mitra ekonomi Banten antara lain Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara memiliki proporsi cukup besar dibandingkan kawasan lainnya dalam hal negara tujuan ekspor Banten.

“Permintaan ekspor masih berisiko tumbuh terbatas karena ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Sebaliknya, pertumbuhan impor justru bertopang pada meningkatnya kinerja industri pengolahan di ranah domestik,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan kepada Bisnis, Jumat (20/1/2017).

Mengutip data BPS Banten, total ekspor kawasan ini mencapai US$8,4 miliar sepanjang Januari-November 2016. Angka ini tercatat naik 0,91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$8,31 miliar.

Kinerja ekspor Banten kebanyakan masih ditopang oleh sejumlah komoditas unggulan di sektor industri pengolahan yakni alas kaki, bahan kimia, besi dan baja, serta karet. Sepanjang Januari-November 2016, kontribusi industri pengolahan terhadap total ekspor mencapai 98,16%.

Sementara itu, impor Banten mengalami penurunan hingga 14,04% menjadi US$7,67 miliar sepanjang Januari-November 2016 (year-on-year/yoy). Proporsi impor Banten masih didominasi oleh bahan baku penolong sebanyak 94,7%, diikuti dengan barang modal 2,68%, dan konsumsi 2,62%.

“Kecenderungannya memang impor lebih tinggi dibandingkan ekspor karena provinsi ini merupakan pusat industri sehingga kebutuhan terhadap impor bahan baku atau bahan penolong juga tinggi. Tetapi, peruntukannya belum tentu digunakan di Banten, bisa saja di Jakarta atau di kota lainnya,” ungkapnya.

Hal itu terlihat pada kinerja impor 2012-2014, total impor Banten konsisten berada di atas US$10 juta yang terdiri dari US$11,729 juta (2012), US$12,33 juta (2013), dan US$12,18 juta (2014). Lalu, impor terpangkas menjadi US$9,851 juta 2015.

Pada tahun ini, BI Banten meyakini prospek pertumbuhan ekonomi kawasan ini berada di kisaran 5,2%-5,5%. Adapun, kontribusi konsumsi dan investasi masih cukup dominan dalam mendongkrak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten, sedangkan net ekspor dan konsumsi pemerintah justru berkontribusi terbatas terhadap ekonomi Banten tahun ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Banten Jaih Ibrahim mengakui kinerja ekspor dan impor Banten sangat bergantung terhadap kondisi perekonomian dunia.

Dirinya menyebutkan negara tujuan ekspor terbesar Banten adalah Amerika Serikat dan negara tujuan impor utama adalah Tiongkok.

“Jika melihat data yang ada, ekspor Banten diharapkan masih tumbuh tahun ini karena melihat dari kinerja ekspor Januari-November tahun lalu yang mencatatkan kenaikan. Selain itu, tren kenaikan ekspor masih terlihat karena bahan baku komoditas ekspor kawasan ini tidak tergantung kepada bahan baku impor,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper