Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Membludak, Pendirian Holding BUMdes Dipercepat

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Sandjojo ingin mempercepat pembentukan holding Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untk mengantisipasi jumlahnya badan usaha khusus tersebut yang kian menjamur hingga lebih dari 22.000 unit
Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo. /kemendes
Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo. /kemendes

Bisnis.com,JAKARTA- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Sandjojo ingin mempercepat pembentukan holding Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untk mengantisipasi jumlahnya badan usaha khusus tersebut yang kian menjamur hingga lebih dari 22.000 unit.

“Pentingnya holding BUMDes adalah untuk memastikan bahwa setiap BUMDes tidak hanya papan nama saja. BUMDes payung hukumnya sudah ada, dan sekarang sudah menjadi tren. Tapi tidak semua desa mempunyai sumber daya manusia yang mampu mengelola BUMDes. Kita buatkan holding BUMDes, yang akan memastikan setiap BUMDes mendapatkan pelatihan," ujarnya, Kamis (19/1/2017).

Holding BUMDes tersebut rencananya, akan dikelola secara terpusat melalui salah satu anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, Menteri Eko juga memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk membentuk holding BUMDes di lingkup kabupaten dan provinsi.

“Saya sudah bicarakan bicarakan ini ke beberapa pemerintah kabupaten dan provinsi untuk membuat holding. Sekarang dari jumlah BUMDes yang ada setelah evaluasi ada sekitar 8000 BUMDes yang aktif, dan 4000 BUMDes yang berhasil memperoleh keuntungan. Kalau sudah ada holding, akan ada koordinator yang mengubah BUMDes menjadi besar,” terangnya.

Eko mengatakan, dengan adanya holding maka BUMDes berpotensi besar untuk menjadi perusahaan besar setara internasional. Jika setiap desa dengan jumlah yang mencapai 74.910 desa memiliki BUMDes, maka besarnya jaringan tersebut akan mampu menarik suplier dengan mudah.

“Desa-desa pun kalau dikonsolidasikan akan menjadi besar. Kalau 75.000 BUMDes sudah terbentuk, tidak perlu lagi mencari suplier, suplier yangakan mencari BUMDes,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika program BUMDes telah menunjukkan perkembangan signifikan maka ke depan, subsidi-subsidi dari pemerintah akan disalurkan melalui BUMDes. Kemudian, BUMDes juga disarankan untuk mengkoordinir koperasi-koperasi desa setempat.

“Ini koperasi dan BUMDes itu adalah dua hal yang berbeda. Kalau koperasi keuntungannya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan anggota, maka keuntungan BUMDes digunakan sepenuhnya untuk kepentingan desa. Nah, BUMDes bisa mengakomodir koperasi-koperasi misalkan koperasi para petani,” terangnya.

Dalam hal ini dia juga mengajak seluruh komponen perguruan tinggi untuk menjadi ikon pemersatu bangsa. Karena menurutnya, kunci dari kesuksesan sebuah negara bergantung pada kerja sama dari semua pemangku kepentingan.

“Kita ini suka mengerjakan hal kecil sendiri-sendiri sehingga sulit unyuk maju. Padahal kalau lakukan bersama-sama bangsa kita bisa menjadi besar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper