Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampah Sungai Bima telah dibersihkan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembersihan sampah yang menumpuk di 15 sungai yang melewati Kota Bima dan kabupaten Bima akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
Petugas dinas PU bersama warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di kolong jembatan Raba Salo, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12)./Antara
Petugas dinas PU bersama warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di kolong jembatan Raba Salo, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembersihan sampah yang menumpuk di 15 sungai yang melewati Kota Bima dan kabupaten Bima akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Kepala BWS NT 1 Asdin Juliady mengatakan beberapa sungai yang telah bersih yakni Sungai Melayu, Padolo, Salo, dan Jatiwangi.

"Pembersihan sungai di Bima sudah selesai. Penanganan dilanjutkan dengan normalisasi sungai, pemasangan bronjong, dan pasangan batu. Prioritas pada lokasi sungai yang melewati permukiman dan persawahan. Saat ini penanganan tengah dilakukan di Sungai Padolo sepanjang 3 km,” ujarnya seperti yang dikutip, Minggu (15/1)

Menurutnya, sampah menjadi salah satu penyebab air sungai meluap ke kota tersebut. Sampah menghambat laju air terutama banyak yang tersangkut di jembatan-jembatan.

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan eskavator amphibi dan saat ini aliran sungai sudah lancar kembali. Dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi, lancarnya aliran sungai diharapan dapat menghindarkan terjadinya ancaman banjir.  

Dalam melakukan normalisasi sungai, tambah Asdin, kendala yang dihadapi yakni keberadaan rumah yang berada di bantaran sungai yang terkena pekerjaan normalisasi. Untuk itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah untuk penyelesaiannya.

Sementara itu terkait suplai air bersih kepada para pengungsi, Hidran Umum HU milik Kementerian PUPR yang terpasang sebanyak 38 Unit yang tersebar pada 16 Kelurahan.
 
"Pengisian air bersih dilakukan oleh 5 mobil tangki air sebanyak 21 Rit untuk mengisi HU PUPR. Mobil tangki air juga melakukan pengisian pada HU milik instansi lain dan secara langsung kepada masyarakat yang menggunakan ember, tabung galon, jerigen dan lainnya," kata Asdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper