Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Diprediksi Merombak Kabinet Lagi

Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memperkirakan akan ada perombakan kabinet lagi.
Presiden Joko Widodo memberi sambutan pada acara peringatan Hari Ibu ke-88 di Curug, Serang, Banten, Kamis (22/12)./Antara
Presiden Joko Widodo memberi sambutan pada acara peringatan Hari Ibu ke-88 di Curug, Serang, Banten, Kamis (22/12)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memperkirakan akan ada perombakan kabinet lagi.

Menurut dia tahun 2017 menjadi periode penting bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memastikan kepercayaannya pada anggota kabinet. Namun, ia menyarankan perombakan tidak dilakukan dalam waktu dekat.

"Sebaiknya reshuffle tidak dilakukan dalam waktu dekat, apalagi reshuffle kedua baru dilakukan akhir Juli tahun lalu," kata Arya dalam konferensi pers "Prospek Ekonomi dan Politik Indonesia Tahun 2017" di Jakarta, Rabu.

Jangka waktu kerja menteri dan kondisi politik yang belum stabil, lanjut dia, juga menjadi alasan mengapa perombakan kabinet sebaiknya tidak dilakukan di awal-awal tahun 2017.

Arya berpendapat Jokowi kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan partai koalisi dan mendengarkan aspirasi warga terlebih dahulu.

Selain itu, dia juga menyebutkan penilaian warga terhadap kinerja pemerintahan Jokowi mengalami kemajuan dari 50,6 persen pada 2015 menjadi 66,5 persen pada 2016.

Meskipun naik, Jokowi diperkirakan masih tersandera oleh kinerja dan performa menteri yang belum optimal.

Survei CSIS pada 2016 menunjukkan hanya 56 persen responden yang mengaku puas atas kinerja menteri. Performa para menteri ekonomi masih akan menjadi sorotan dan fokus Presiden di tahun ini.

Arya menilai figur Jokowi masih kuat dan belum ada tokoh yang menandingi popularitas dan keterpilihannya.

"Tantangan ke depan, Jokowi tidak lagi bisa bermanuver secara sendiri, namun harus memperkuat lembaga kepresidenan dan kementerian yang dapat menopang dan memberikan masukan kepada Presiden," kata Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper