Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Perempuan Pertama Indonesia Berhasil Mencapai Puncak Tertinggi Antartika

Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR(WISSEMU) akhirnya me napakan kaki di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit
Mahitala Unpar/
Mahitala Unpar/

Bisnis.com, JAKARTA - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR(WISSEMU) akhirnya me napakan kaki di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit. Angklung, yang dibawa oleh tim sebagai warisan budaya kebanggan Jawa Barat juga turut bergema mengiringi Merah Putih yang berkibar dengan gagah di Puncak gunung Vinson yang tenang. Tim WISSEMU yang beranggotakan dua orang pendaki perempuan ini berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih pada Rabu (4/1) pukul 23.48 waktu setempat atau Kamis (5/1) pukul 09.48 WIB.

Salah satu pendaki Tim WISSEMU, Mathilda Dwi Lestari, memberikan kabar sesampainya di High Camp via telepon satelit pukul 12.38 WIB yang lalu. "Keberhasilan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi Antartica merupakan persembahan bagi persatuan Bangsa Indonesia," cerita Mathilda dengan sedikit terbata-bata, seperti dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (5/1).

Hilda mengucap banyak terima kasih kepada semua rekan yang telah memberi dukungan dari Tanah Air dan berharap keberhasilan ini dapat menjadi berita baik untuk Indonesia.

Upaya menuju puncak (summit attempt) dari High Camp pada Rabu (4/1) pukul 12.00 Waktu setempat, tim menempuh jarak 14 km yang menghabisakan 12 jam perjalanan. Perjalanan menuju puncak dari titik terakhir ini pun ditemani juga cuaca cerah, tetapi angin kencang dan hawa dingin dengan suhu udara mencapai -33°C yang membuat dingin terasa menusuk.

Untuk mencapai puncak Vinson Massif, Tim WISSEMU telah melalui perjalanan panjang selama kurang lebih empat hari terhitung sejak tanggal 1 Januari 2017. Sempat singgah dan beristirahat di Low camp (2.800 mdpl), tim melanjutkan aklimatisasi sekaligus melakukan load carry ke High Camp (3.770 mdpl) keesokan harinya.

Perjalanan menuju High camp ini sendiri tidaklah mudah, suhu udara selama perjalanan yang mencapai -30°C disertai hujan salju, ditambah dengan elevasi 1.020 m dan kemiringan terrain mencapai 45° memaksa tim harus menggunakan bantuan fixed ropes untuk dapat sampai ke titik ini.

Selain untuk mengejar misi Seven Summits, keberhasilan mencapai Puncak Vinson di benua Antartika ini merupakan suatu bentuk persembahan dari Mahitala Unpar untuk persatuan Bangsa Indonesia dan untuk seluruh perempuan Indonesia agar selalu berani bermimpi setinggi-tingginya. Dengan ini pula, Tim WISSEMU mencatatkan diri sebagai dua orang perempuan Indonesia pertama yang menapakkan kakinya di Puncak Gunung Vinson Massif.

Rasa bangga sekaligus lega dituturkan Mangadar Situmorang, selaku Rektor Universitas Katolik Parahyangan juga memberi ucapan selamat kepada Tim WISSEMU. "Selamat, sangat bangga dan bersyukur, saya mengucapkan terima kasih untuk berbagai pihak yang membantu dan mendoakan. Terimakasih telah mewujudkan mimpi Unpar dan bangsa Indonesia. Khususnya untuk membuktikan kepeloporan dan kejuangan perempuan Indonesia," tuturnya.

Ekspedisi ini juga didukung oleh PT. Freeport Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan, PT. Multikarya Asia Pasifik Raya, dan pihak-pihak lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper