Kabar24.com, BERLIN – Setidaknya 48 orang luka-luka dan 12 orang dilaporkan meninggal dunia setelah sebuah truk menyeruduk kerumunan orang yang sedang berbelanja kebutuhan Natal di Berlin, Jerman.
Menteri dalam negeri Jerman menyatakan insiden itu lebih mengesankan sebagai serangan.
Kejadian tersebut juga mengingat masyarakat pada kasus serangan truk di Nice, Prancis.
Sejauh ini kewarganegaraan sopir truk yang menabrak kerumunan itu masih belum diketahui. Tersangka kini ditahan pihak kepolisian setempat.
Insiden terjadi pada Senin (19/12/2016) petang. Polisi dalam akun twitternya menyebutkan menahan seorang tersangka sedangkan satu penumpang lain tewas setelah truk tersebut menabrak kerumunan orang di sekitar sebuah pondok kayu yang menyediakan anggur dan sosis tepat di bawah gereja Kaiser Wilhelm Memorial Church di jantung kota bekas Berlin Barat.
Sejauh ini belum diketahui dengan pasti kebangsaan dari sopir yang diduga sengaja melajukan truk maut itu dengan kencang ke arah kerumunan.
Namun, media Jerman mengutip aparat setempat menyebutkan ada dugaan bahwa sopir maut tersebut berasal antara dari Afghanistan atau Pakistan, dan masuk ke Jerman pada Februari lalu sebagai pengungsi.
“Kami mendengar ledakan keras,” ujar Emma Rushton, seorang turis, kepada CNN, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/12/2016). "Kami melihat truk gandeng, sebuah truk...menabrak pondok, melindas banyak orang,” lanjutnya.
Ia memperkirakan truk tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 40 mph (mil per jam) atau sekitar 65 kph (kilometer per jam).
Lebih jauh pihak Kepolisian menyebutkan 48 korban luka dibawa ke Rumah Sakit Berlin. Kepolisian Berlin menyatakan mereka sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kemungkinan bahwa truk tersebut telah dicuri dari lokasi peroyek pembangunan di Polandia.
Mendagri Thomas de Maiziere menyatakan keadaan di lokasi kejadian masih belum jelas. Ia menanmbahkan "Saya tidak ingin menggunakan kata ‘serangan’, walaupun cukup banyak petunjuk ke arah sana. "
Setidaknya, insiden tersebut mengingatkan kembali pada kasus serangan di Nice, Prancis saat seorang pria kelahiran Tunisia menggunakan truk berbobot 19 ton menyerang orang-orang yang berkumpul untuk merayakan pesta kembang api sekaitan hari kemerdekaan negeri itu.
Serangan yang terjadi di sepanjang jalan di tepi pantai Nice tersebut menewaskan 86 orang. Kelompok ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Presiden terpilih AS Donald Trump mengutuk apa yang ia sebut sebagai serangan, mengaitkannya dengan "kelompok teroris Islam " sebelum polisi Jerman menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Gedung Putih pada Senin juga menyatakan mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan teroris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
