Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duta Besar Rusia ditembak mati di Ankara

Duta Besar Rusia untuk Ankara Andre Karlov ditembak mati dalam serangan di sanggar seni di ibukota Turki itu pada Senin (19/12/2016).
Anak-anak bermain air dari pipa yang rusak di wilayah Sheikh Saeeed, Aleppo, Suriah (20/8/2016)./Reuters- Abdalrhman Ismail
Anak-anak bermain air dari pipa yang rusak di wilayah Sheikh Saeeed, Aleppo, Suriah (20/8/2016)./Reuters- Abdalrhman Ismail

Bisnis.com, ANKARA - Duta Besar Rusia untuk Ankara Andre Karlov ditembak mati dalam serangan di sanggar seni di ibukota Turki itu pada Senin (19/12/2016).

Pelaku merupakan pria bersenjata yang sempat berteriak, "Jangan lupakan Aleppo".

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia memastikan kematian Andrei Karlov itu, yang menandai salah satu dari limpasan paling parah dari perang Suriah ke Turki, lapor Reuters.

Rusia adalah sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad dan serangan udaranya berperan dalam membantu pasukan Suriah mengakhiri perlawanan pemberontak pada pekan lalu di kota utara, Aleppo.

Kantor berita Anadolu menyatakan pria bersenjata tersebut dilumpuhkan segera setelah serangan itu.

Hubungan Moskow dengan Ankara sejak lama bermasalah atas perang itu, karena keduanya mendukung pihak berlawanan.

Penyerang itu berpakaian rapi dengan jas hitam dan dasi serta berdiri di belakang duta besar tersebut saat ia berpidato, kata orang di tempat kejadian perkara kepada Reuters.

"Dia mengambil pistol dan menembak duta besar itu dari belakang. Kami melihatnya terbaring di lantai dan kemudian kami berlari keluar," kata saksi itu, yang meminta tidak dikenali.

Saksi lain di tempat kejadian itu mengatakan tembakan terdengar untuk beberapa saat setelah serangan tersebut.

Video menunjukkan penyerang berteriak, "Jangan lupakan Aleppo. Jangan lupakan Suriah!"

Saat jeritan terdengar, pria bersenjata itu kemudian terlihat mondar-mandir dan berteriak sambil memegang pistol di satu tangan dan melambaikan tangan lain di udara.

Gambar lain menunjukkan empat orang, termasuk yang diduga duta besar itu, terbaring di lantai.

Rusia dan Turki terlibat dalam perang di Suriah, yang berbatasan dengan Turki.

Turki menjadi penentang keras Assad, sementara Rusia mengerahkan tentara dan angkatan udaranya mendukung pemimpin Suriah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Reuters, Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper