Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendidikan Agama Penting Untuk Cegah HIV dan AIDS

Kementerian Agama mendorong pendidikan agama untuk mencegah perilaku menyimpang secara seksual guna menekan masalah HIV dan AIDS. Pendidikan agama dinilai memiliki peran strategis karena pendidikan agama dapat membantu internalisasi nilai-nilai moral.
HIV/AIDS/Antara
HIV/AIDS/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Agama mendorong pendidikan agama untuk mencegah perilaku menyimpang secara seksual guna menekan masalah HIV dan AIDS. Pendidikan agama dinilai memiliki peran strategis karena pendidikan agama dapat membantu internalisasi nilai-nilai moral.

Kepala Biro Umum Kementerian Agama Syafrizal mengatakan Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan umat. Dari situ, diharapkan kesadaran akan nilai moral dan agama meningkat hingga dapat menekan kebiasaan berperilaku menyimpang, salah satunya dalam hal seksual.

"Kementerian Agama bahkan termasuk dalam anggota TIM Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/12/2016). 

Syafrizal menuturkan terdapat beberapa pengembangan kebijakan telah dilakukan oleh Kementerian Agama sebagai bagian dari upaya penanggulangan AIDS dan HIV. Salah satunya adalah ikut menandatangani Surat Keputusan Bersama tentang peningkatan pengetahuan komperehensif HIV dan AIDS bagi penduuduk usia 15 24 tahun.

"Kemenag juga melakukan pengembangan program remaja untuk ikut sebagai anggota pokja remaja serta menjalin kerjasama dengan UNAIDS selaku pendukung utama untuk aksi global terhadap epidemik HIV yang cepat, luas dan terkoordinasi," tambahnya.

Adapun, berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, jumlah infeksi HIV sampai dengan Juni 2016 sebanyak 17.847 jiwa, sementara jumlah total berdasarkan laporan dari tahun 2006 s.d 2016, ada 208.920 jiwa yang terinfeksi HIV.

Untuk data sejak April -Juni 2016, 70% kasus HIV dialami orang pada kisaran usia 25 -49 Tahun. Sebanyak 38% adalah laki-laki dan 62% perempuan.

Sebagai upaya menekan perkembangan kasus HIV dan AIDS, ada sejumlah program yang menurut Syafrial akan dikembangkan, antara lain: mengintensifkan peran dan keterlibatan penyuluh agama terutama di daerah wisata. Selain itu, Kemenag juga akan menerbitkan panduan untuk penyuluh pencegahan AIDS melalui Bahasa Agama.

"Juga membuat bookleat/ leaflet pencegahan AIDS dengan bahasa agama," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper