Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei PISA: Kompetensi Akademis, Peningkatan Indonesia Masuk Empat Besar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2015 yang menunjukkan Indonesia termasuk empat besar dari sisi peningkatan capaian.
Sains/jumpprimary.co.uk
Sains/jumpprimary.co.uk

Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2015 menunjukkan Indonesia termasuk empat besar dari sisi peningkatan capaian.

PISA adalah penilaian tingkat dunia tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah. Tujuan PISA adalah menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.

“Dibandingkan hasil-hasil sebelumnya, Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan cukup pesat, termasuk 4 terbaik dalam hal peningkatan,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan Totok Suprayitno, seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Rabu (7/12/2016).

Capaian tersebut terjadi menyeluruh dengan peningkatan 22,1 poin yang mencerminkan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Ada tiga bidang yang diuji, yaitu bahasa, matematika, dan sains. Dari ketiga bidang itu, sains yang tertinggi peningkatannya diikuti matematika.

“Yang paling penting adalah kita optimis ada peningkatan yang signifikan, terutama dari sains dan matematika,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang, Nizam.

Dia berharap peningkatan ini bisa tetap dipertahankan sehingga pada 2030, capaian Indonesia bisa sama dengan rata-rata Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Peningkatan terbesar terlihat pada kompetensi sains, dari 382 poin pada 2012 menjadi 403 poin pada 2015. Dalam kompetensi matematika meningkat dari 375 poin pada  2012 menjadi 386 poin pada 2015.

Kompetensi membaca mengalami peningkatan dari 396 pada 2012 menjadi 397 poin pada 2015.

Survei yang diadakan tiga tahun sekali ini mengambil sampel 236 sekolah di seluruh Indonesia dengan rentang usia pelajar 15 tahun sampai 15 tahun 11 bulan. Sebagian besar pelajar yang mengikuti survei berada di kelas 9 (54,51%) dan sisanya di kelas 10 (45,49%).

Hal tersebut terjadi karena Indonesia menggunakan regulasi late entrance atau memulai pendidikan Sekolah Dasar di usia 7 tahun.

PISA merupakan program penilaian evaluasi yang diinisiasi OECD untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. pada 2015, tema yang diusung adalah Kompetensi Sains. Indonesia telah berpartisipasi mengikuti survei sejak 2001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper