Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalah Referendum, PM Italia Matteo Renzi Mundur

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengundurkan diri setekah mengalami kekalahan telak dalam referendum tentang rencananya untuk melakukan reformai tentang konstitusi.
Begini salah satu ekspresi PM Italia Matteo Renzi saat menggelar konferensi pers/Reuters-Alessandro Bianchi
Begini salah satu ekspresi PM Italia Matteo Renzi saat menggelar konferensi pers/Reuters-Alessandro Bianchi

Kabar24.com, JAKARTA--Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengundurkan diri setekah mengalami kekalahan telak dalam referendum tentang rencananya untuk melakukan reformai tentang konstitusi.

Dalam jumpa pers larut malam, dia mengatakan bertanggung-jawab atas hasil referendum dan kubu 'Tidak' kini harus mengajukan proposal yang jelas.

Exit poll dari jaringan televisi RAI mengisyaratkan hanya 42-46% suara mendukung reformasi, sementara 54-58% suara memilih ‘Tidak’.

"Semoga sukses bagi kita semua," ujar Renzi kepada para wartawan sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (5/12/2016).

Dia mengatakan akan mengajukan pengunduran diri kepada presiden Italia hari ini waktu setempat setelah melakukan rapat kabinet terakhir.

Presiden diperkirakan akan memintanya untuk tetap mengemban jabatan yang sudah disandangnya sejak 2,5 tahun itu hingga disahkannya anggaran negara oleh parlemen, bulan ini juga.

Gagasan reformasi yang diajukan Renzi, disebutkan, bertujuan memangkas birokrasi Italia dan membuat negeri itu lebih kompetitif.

Namun referendum justru digunakan sebagai kesempatan untuk mengungkapkan ketidak-puasan publik pada sang perdana menteri.

Kubu 'Tidak' didukung partai-partai populis, dan referendum dianggap sebagai barometer sentimen anti kemapanan di Eropa.

Partai populis Gerakan Bintang Lima mengatakan siap untuk memerintah Italia.

"Mulai besok kami akan menyiapkan pembentukan pemerintahan Gerakan Bintang Lima," kata pemimpinnya, Luigi Di Maio.

Pemimpin oposisi, Matteo Salvini, dari kubu anti-imigran Liga Utara menyebut hasil ini "kemenangan rakyat terhadap kekuatan-kekuatan tiga perempat dunia.

Hasil itu juga disambut kalangan kanan anti imigran di Eropa. Mata uang euro langsung jatuh terhadap dolar AS setelah hasil referendum keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper