Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAPOLRI: Penangkapan 11 Aktivis Direncanakan Sejak Jumat Subuh

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui penangkapan 11 aktivis direncanakan pada Jumat (2/12) subuh, karena dikhawatirkan kabar penangkapan aktivis dapat diubah di media sosial.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (kedua kanan), Ketua FPI Habib Rizieq Syihab (kanan), dan Ulama Abdullah Gymnastiar saling berpegangan tangan seusai konferensi pers jelang aksi bela Islam jilid III, di Gedung MUI, Jakarta, Senin (28/11)./Antara/Rivan Awal Lingga
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (kedua kanan), Ketua FPI Habib Rizieq Syihab (kanan), dan Ulama Abdullah Gymnastiar saling berpegangan tangan seusai konferensi pers jelang aksi bela Islam jilid III, di Gedung MUI, Jakarta, Senin (28/11)./Antara/Rivan Awal Lingga

Kabar24.com, JAKARTA -  Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui penangkapan 11 aktivis direncanakan pada Jumat (2/12) subuh, karena dikhawatirkan kabar penangkapan aktivis dapat diubah di media sosial.

"Kalau dipelintir keluar di media sosial, bapak-bapak paham betul kekuatan media sosial mohon maaf bagaimana sadisnya medsos bisa membalikkan semua," kata Tito dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Tito menjelaskan, apabila penangkapan terjadi dua hari menjelang Doa Bersama pada Jumat (2/12), maka dikhawatirkan informasi bisa bergeser seolah-olah hal itu untuk penggembosan acara tersebut.

Karena itu menurut dia, Polri memutuskan untuk menangkap para aktivis pada Jumat (2/12) pagi agar tidak ada pihak yang menggerakkan massa besar.

"Berbahaya sekali, karena itu kita atur penangkapan subuh karena agar tidak ada waktu untuk menggulirkan dan menggoreng-goreng membangkitkan massa besar," ujarnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu beralasan penangkapan itu dilakukan karena polisi tidak ingin terjadi gangguan pada kegiatan agenda Doa Bersama terutama peserta aksi telah datang dari berbagai penjuru.

Menurut Tito, para peserta Doa Bersama berniat melakukan ibadah dan Kepolisian tidak ingin mengganggu kesucian niat tersebut, sehingga pihaknya menangkap para aktivis untuk mengamankan agenda tersebut.

"Mereka datang meminta proses hukum Basuki Tjahaja Purnama yang di opini mereka sudah menistakan agama. Mereka melakukan ibadah, kami tidak ingin mengganggu kesucian ibadah sehingga kami melakukan penangkapan untuk mengamankan agenda itu," ujarnya.

Tito menegaskan pihaknya tidak ingin ada kekacauan pada aksi 2 Desember 2016 karena kalau terjadi insiden dapat memperburuk nama Islam serta umat yang berniat menjalankan ibadah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper