Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Singapura Luncurkan Skuter Swakemudi

Para peneliti dari Universitas Nasional Singapura berhasil menciptakan skuter swakemudi bersensor laser.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, SINGAPURA -  Para peneliti dari Universitas Nasional Singapura berhasil menciptakan skuter swakemudi bersensor laser.

Para peneliti Singapura itu menghadirkan solusi untuk membatasi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang terobsesi dengan ponsel.

Solusi tersebut adalah skuter dengan kemudi otomatis yang akan membawa seorang pejalan kaki berkendera di sepanjang jalan setapak.

Kendaraan berkapasitas satu orang dengan berat 50 kilogram itu memiliki kecepatan maksimum 6 kilometer per jam, juga memiliki sensor laser untuk membantu menavigasi hambatan-hambatan di sekitarnya.

Skuter yang dikembangkan Universitas Nasional Singapura (NUS) tersebut adalah eksperimen kendaraan tanpa pengemudi terbaru oleh Singapura.

Negara kota itu bergerak maju dengan wawasannya soal penggunaan teknologi swatantra untuk membantu mengatasi berbagai tantangan dari keterbatasan lahan dan pekerja.

Skuter tersebut telah sukses menjalani tes di kampus dan pengembang mengatakan kendaraan itu bisa membantu meningkatkan pergerakan orang berbagai usia, mengurangi kebutuhan akan mobil serta menurunkan tingkat kecelakaan.

"Saya yakin Anda memiliki pengalaman bersama orang-orang yang hanya menggunakan ponsel mereka ketika berjalan dan hampir menabrak Anda ... jadi akan lebih baik jika Anda hanya duduk lalu memeriksa surat elektronik Anda," kata profesor NUS yang juga pemimpin proyek, Marcelo Ang Jr.

"Kami hanya memberi Anda lebih banyak pilihan," ujarnya.

Ang Jr mengatakan bahwa skuter tersebut akan mampu bekerja sama secara erat dengan kendaraan tanpa pengemudi lainnya di Singapura, tempat taksi-taksi otomatis sedang diuji. Singapura juga berencana mengadakan uji coba bus-bus kemudi otomatis.

Dia mengatakan skuter ditujukan untuk penggunaan pada jalur sempit, yang tidak bisa dilalui kendaraan-kendaraan lebih besar.

Saat ini skuter tersebut membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyesuaikan rute berbeda ketika mendekati hambatan, aspek yang Ang Jr. akui sedang diupayakan oleh timnya untuk ditingkatkan.

Kendati demikian, pengguna sepertinya tidak terlalu terganggu jeda yang singkat tersebut.

"(Skuter) ini berjalan sangat mulus dan aman," kata Kevin Xiangyu Hui, mahasiswa yang mencoba skuter tersebut.

Proyek yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Persatuan Riset dan Teknologi Singapura-MIT (SMART) dan NUS itu akan diuji lebih lanjut dan tidak untuk dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper