Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giliran Ulama Banten dan Jabar Diundang Presiden ke Istana

Setelah berkunjung ke markas Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PB NU), Pengurus Pusat Muhammadiyah dan mengundang sejumlah ormas Islam, Presiden Joko Widodo mengundang kyai dan ulama wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat di Istana Negara, Kamis (10/11/2016).
Presiden Joko WIdodo menjamu Kyai, ulama, habaib pesantren asal Banten dan Jabar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11)./Antara-Yudhi Mahatma
Presiden Joko WIdodo menjamu Kyai, ulama, habaib pesantren asal Banten dan Jabar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11)./Antara-Yudhi Mahatma

Kabar24.com, JAKARTA - Setelah berkunjung ke markas Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PB NU), Pengurus Pusat Muhammadiyah dan mengundang sejumlah ormas Islam, Presiden Joko Widodo mengundang kyai dan ulama wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat di Istana Negara, Kamis (10/11/2016).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengatakan ulama adalah pilar-pilar penopang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia, tuturnya, bangun bersama berdiri atas perjuangan para ulama, kyai, habaib, ustadz, santri, termasuk Kyai As'ad Syamsul Arifin yang dianugerahi gelar pahlawan nasional.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah, saya tahu dari informasi yang saya terima, ikut mendinginkan suasana, ikut menyejukkan suasana, dari dahulu sampai sekarang sehingga kita lihat di daerah-daerah juga dalam keadaan sejuk, kondusif, dan aman," kata Kepala Negara.

Presiden juga mengakui bahwa pihaknya membutuhkan dukungan nasihat dan tuntunan dari para ulama yang mampu menjalin persatuan Indonesia di tengah keragaman yang ada. Tak hanya itu, Presiden meyakini bahwa masyarakat pun juga memiliki pandangan dan kebutuhan yang sama.

"Nasihat dan tuntunan yang penuh kesejukan dan penuh kedamaian itulah yang selalu kita nanti-nanti, bukan saja oleh pemerintah, tetapi juga oleh umat," ujarnya.

Presiden juga menyatakan membutuhkan masukan terhadap segala kebijakan pemerintah, baik itu terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang kini sedang ditangani Polri, maupun terhadap kebijakan pemerintah lainnya. "Sekali lagi kami mohon saran, mohon masukan, demi kebaikan kita bersama," tutup Presiden.

Dalam pertemuan itu, sekitar 78 kyai dan ulama pimpinan pondok pesantren (PP) yang hadir antara lain KH Ariman Anwar dari PP Nurul Anwar, KH Sarkowi dari PP Al-Fataniyah, Abuya Muhtadi dari PP Raudhatul Ulum.

Ada pula KH Maimun Ali dari PP Subulussalam, Rofiq Azhar dari PP Zahrotul Haq, KH Burhanudin Marzuki dari PP Qotrunnada Depok dan K.H. Zainuddun Ma'shum Ali dari PP Alhamidiyah.

Adapun mendampingi Presiden dalam acara silaturahim tersebut ialah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi S.P.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper