Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Sasaran Utama Migran, Angka Pengangguran Banten Di Atas Nasional

Karakter Provinsi Banten sebagai daerah sasaran migran dinilai merupakan salah satu faktor yang membuat angka pengangguran kawasan ini relatif berada di atas nasional.

Kabar24.com, TANGERANG—Karakter Provinsi Banten sebagai daerah sasaran migran dinilai merupakan salah satu faktor yang membuat angka pengangguran kawasan ini relatif berada di atas nasional.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, provinsi ini mencatatkan penurunan jumlah angkatan kerja dari 5,69 juta orang menjadi 5,59 juta orang sepanjang Februari-Agustus 2016.

Hal tersebut menunjukkan sekitar 99.000 orang angkatan kerja berubah status menjadi bukan angkatan kerja.

Sejalan dengan kondisi itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun menjadi 63,66% sehingga BPS Banten mengindikasikan penurunan tersebut akibat adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi suplai tenaga kerja.

“Di Banten, banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten. Migran masuk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten,” kata Jaih Ibrohim, Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Banten kepada Bisnis, Rabu (9/11).

Sejalan dengan data sebelumnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Banten menunjukan kenaikan dari 7,95% pada Februari 2016 menjadi 8,92% pada bulan Agustus 2016.

Angka pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode juga tercatat lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran nasional.

Kendati demikian, TPT Banten justru mencatatkan penurunan jika dibandingkan dengan Agustus 2015 dari kondisi Agustus 2016 yakni menjadi 8,92% dari 9,55%.

“Angka pengangguran yang turun bukan jaminan bahwa itu akan secara konsisten menunjukkan penurunan. Karakteristik Banten sebagai daerah sasaran migran menjadi penyebabnya. Apalagi setelah ada keputusan mengenai adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi [UMP], amak itu akan menjadi daya tarik pekerja dari luar,” jelasnya.

Tak hanya itu, dirinya menambahkan fenomena tenaga kerja asing juga dapat menghambat penyerapan pencari kerja lokal. Di satu sisi, investasi menciptakan pertumbuhan ekonomi, tetapi investasi asing ini juga akan meningkatkan penyerapan tekana kerja asing sehingga tidak akan terjadi penurunan pengangguran.

“Terlebih sekarang tenaga kerja asing makin menyasar jenis pekerjaan di level bawah yang sebelumnya memiliki elastisitas tinggi dalam menyerap tenaga kerja lokal,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Banten sendiri mencatat perizinan tenaga kerja asing di kawasan ini mencapai 600 orang tiap tahunnya.

Tingginya jumlah tenaga kerja asing tersebut dipicu oleh masih tingginya minat investor asing untuk menanamkan modalnya di provinsi ini.

Sepanjang Januari-September 2016, total investasi kawasan ini mencapai Rp43,1 triliun dengan masing-masing realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai US$2,3 juta dan Rp12 triliun.

“Saya tidak bisa menyebutkan jika angka ini memiliki korelasi dengan peningkatan jumlah tenaga kerja asing dan PMA. Dari data yang ada, kami sudah mengelurkan sekitar 800 izin, yang mayoritas mencakup perpanjangan tenaga kerja asing dan izin pengerukan air bawah tanah sampai semester I/2016,” kata Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten.


Dirinya mengungkapkan rata-rata sektor yang dilirik oleh investor asing di Banten antara lain manufaktur dan industri kimia sedangkan PMDN kebanyakan berada di sektor industri makanan.

Babar mengakui industri manufaktur memiliki struktur padat modal dan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dengan keahlian khusus sehingga serapan tenaga kerjanya cenderung terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper