Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perairan Perbatasan Malaysia - Filipina Mencekam, Nelayan Indonesia Takut

Kondisi perairan perbatasan Malaysia dengan Filipina mencekam lantaran adanya aksi-aksi perampokan dan penculikan mengakibatkan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai nelayan di Negeri Sabah ketakutan melaut.
Nelayan Indonesia. /Antara
Nelayan Indonesia. /Antara

Bisnis.com, NUNUKAN -  Kondisi perairan perbatasan Malaysia dengan Filipina mencekam lantaran adanya aksi-aksi perampokan dan penculikan mengakibatkan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai nelayan di Negeri Sabah ketakutan melaut.

Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah, Akhmad DH Irfan melalui Ketua Satgas Perlindungan WNI KJRI Kota Kinabalu, Hadi Syarifuddin, Selasa (8/11/2016) mengemukakan, kondisi keamanan di perairan Malaysia yang semakin gawat maka WNI dilarang melaut sebelum suasananya benar-benar aman.

Kondisi tersebut telah berlangsung sejak tiga pekan terakhir dimana perampokan, penculikan dan penembakan terhadap nelayan-nelayan yang sebagian besar WNI seringkali terjadi.

"Sejak tiga pekan terakhir kondisi keamanan di perbatasan perairan Malaysia-Filipina semakin gawat dimana aksi perampokan, penembakan dan penculikan sering terjadi," ujar Hadi Syarifuddin.

Ia mengutarakan, perampokan, penembakan dan penculikan bukan hanya dialami nelayan asal Indonesia tetapi juga terhadap nelayan lokal Malaysia dan Filipina sendiri yang diduga kuat dilakukan kelompok bersenjata Filipina.

Sehubungan dengan kondisi ini, KJRI Kota KInabalu juga mengimbau kepada seluruh WNI agar lebih berhati-hati dan tidak melaut untuk saat ini karena terkesan pemerintah Malaysia tidak memberikan jaminan keamanan bagi WNI yang bekerja di negara itu.

Nelayan asal Indonesia beralasan, kata dia, terpaksa mencari ikan di sekitar tiga mil laut dari perairan perbatasan Malaysia-Filipina karena di perairan Sandakan tidak ada ikannya.

Sementara di kawasan perairan tersebut tidak ada aparat keamanan Malaysia yang melakukan patroli sehingga kelompok bersenjata leluasa melakukan aksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper