Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eropa Khawatir Fenomena Trump Jadi Semacam "Penyakit" Menular

Para pemimpin Eropa khawatir atas fenomena Trump dan apa artinya bagi kondisi yang dapat diramalkan mengenai kemitraan Amerika, sekalipun ia kalah, kata seorang ahli senior di German Marshall Found, yang berpusat di Brussels.
Donald Trump berdiri tepat di belakang Hillary Clinton saat Hilllary menjawab pertanyaan audiens debat kedua calon presiden AS di St Louis. Trump terlihat membuntuti ke mana Hillary melangkah dan kerap dengan muka mengejek Hillary. /Reuters
Donald Trump berdiri tepat di belakang Hillary Clinton saat Hilllary menjawab pertanyaan audiens debat kedua calon presiden AS di St Louis. Trump terlihat membuntuti ke mana Hillary melangkah dan kerap dengan muka mengejek Hillary. /Reuters

Kabar24.com, BRUSSELS - Kemunculan Donald Trump dengan perilakunya yang khas ternyata menimbulkan kekhawatiran di benua biru, Eropa.

Para pemimpin Eropa khawatir atas fenomena Trump dan apa artinya bagi kondisi yang dapat diramalkan mengenai kemitraan Amerika, sekalipun ia kalah, kata seorang ahli senior di German Marshall Found, yang berpusat di Brussels.

Ian O. Lesser, Direktur Senior bagi Kebijakan Luar Negara GMF, mengeluarkan pernyataan itu dalam wawancara dengan Xinhua.

"Juga ada keprihatinan bahwa pencalonan Trump dapat makin membuat berani gerakan populis sayap-kanan di Eropa, kembali, sekalipun ia kalah," kata Lesser, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Jumat  (28/10/2016) siang.

Ia menyatakan sikap yang dikendalikan oleh identitas dan anti-globalisasi yang penuh kemarahan yang terlihat dalam kampanye Trump tentu akan mengingatkan banyak orang Eropa mengenai debat Brexit dan hasilnya yang mengejutkan.

Inggris telah memberi suara untuk keluar dari Uni Eropa setelah kampanye yang dipimpin Partai Independen UK (UKIP) beberapa bulan lalu.

Seperti UKIP, kelompok sayap-kanan jauh seperti French Front National dan Alternative fur Deutschland di Jerman menikmati popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara partai sayap-kanan telah menguasai pemerintahan di beberapa negara Eropa.

"Seperti di banyak masyarakat lain, sikap populis yang tegas, dan kadang kala penuh kemarahan telah menjadi kekuatan di kancah politik," kata Lesser.

"Ada revolusi rakyat terhadap kaum elite dan proyek mereka di seluruh bagian penting spektrum politik, termasuk sayap-kanan konservatif, dan sayap-kiri, seperti ditegaskan oleh dukungan mengejutkan buat Bernir Sanders," katanya.

Kemunculan Donald Trump dan Bernie Sanders sebagai calon tangguh dalam pemilihan umum AS 2016 dipandang oleh banyak orang sebagai kemunculan kembali kaum populis di kancah politik Amerika hari ini, yang juga mengungkapkan beberapa fakta penting mengenai sistem politik AS.

"Beberapa masalah utama bukan baru, termasuk biaya keuangan yang sangat besar dalam upaya seseorang menjadi presiden, dan peran uang dalam politik Amerika," kata Lesser.

"Kampanye Trump memperlihatkan kekuatan selebritas dan keterbukaan sistem AS --politik sebagai "merek", dan sebaliknya," ia menambahkan.

Ketika berbicara mengenai dampaknya pada ekonomi global setelah pemilihan umum, Lesser juga menyatakan sikap kedua calon ke arah kesepakatan perdagangan baru telah terkikis tajam dalam musim pemilihan umum, yang "membuat rumit penampilan bagi TPP, TTIP dan gagasan lain".

Dalam beberapa bulan belakangan, demonstrasi terhadap Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP) meletus di seluruh Jerman, Belgia, Prancis dan beberapa negara lain Eropa. Setelah 14 babak perundingan yang melelahkan, TTIP masih jauh dari kesepakatan pada saat ini.

"Dalam hal sikap negatif ke arah kedua calon utama, ini telah menjadi tahun pemilihan umum yang sangat tidak biasa," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper