Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukhoi Su-35 Belum Pasti Gantikan F-5E/F Tiger II

Sukhoi Su-35 akan hadir di hanggar TNI AU menggantikan F-5E/F Tiger II masih belum bisa dipastikan.
Presiden Joko Widodo (tengah) tersenyum saat duduk di kabin pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 MK didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna dalam puncak Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016 di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10)./REUTERS-Beawiharta
Presiden Joko Widodo (tengah) tersenyum saat duduk di kabin pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 MK didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna dalam puncak Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016 di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10)./REUTERS-Beawiharta

Kabar24.com, JAKARTA - Sukhoi Su-35 akan hadir di hanggar TNI AU menggantikan F-5E/F Tiger II masih belum bisa dipastikan. Laman rbth.indonesia pada Jumat (28/10/2016) menyatakan negosiasi harga dan transfer teknologi bisa menjadi faktor penghalang keputusan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Gelaran industri pertahanan Indo Defence 2016 akan menjadi arena baru penawaran pesawat tempur pengganti F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU. Kompetisi antara JAS-39 Gripen dari Saab (Swedia), Eurofighter Typhoon (Airbus Military), dan Sukhoi Su-35 (Rosoboronexport, Rusia), akan dibuka kembali.

Semula gencar disebut-sebut bahwa Sukhoi Su-35 akan menjadi pengganti F-5E/F Tiger II itu dan kepastian kontrak pembelian akan dilaksanakan pada paruh kedua 2016 ini.

Namun, harga yang ditawarkan dan skema serta jenis transfer teknologi yang diberikan Rusia untuk membangun bersama pesawat tempur itu di Indonesia menjadi hal yang masih mengganjal. Karena itulah, Indonesia mengundang dua kontestan lain untuk mengirim proposal resmi dalam program penggantian F-5E/F Tiger II.

Laman www.defenseworld.net pada Selasa (27/10/2016) melaporkan pemerintah Indonesia saat ini menegaskan hanya membeli benda dan peralatan perang dari luar negeri jika ada transfer teknologi dan produksi bersama.

Sumber Rusia yang dikutip pada Singapore Air Show 2016 lalu menyatakan jumlah unit Sukhoi Su-35 yang akan dibeli Indonesia masih sangat sedikit untuk memungkinkan mereka memberi kedua hal itu, yaitu transfer teknologi dan produksi bersama. Indonesia berencana membeli hanya delapan atau paling banyak 12 unit Sukhoi Su-35.

Dibandingkan dengan pesaingnya, pada Indo Defence 2016 kali ini akan membawa simulator JAS39 Gripen ke Jakarta.

Direktur kampanye JAS39 Gripen Magnus Hagman menyatakan biaya operasional JAS39 Gripen hanya 4.700 dolar Amerika Serikat alias hanya 10 persen dibandingkan dengan biaya operasional Sukhoi Su-35.

Faktor pembiayaan pasca pembelian (perawatan dan operasional) sangat krusial untuk jangka menengah dan panjang. Pula pada pola dan prioritas operasionalisasi pesawat tempur.

Sejak tahun lalu, Saab telah menegaskan komitmen mereka untuk memberi transfer teknologi kepada Indonesia dalam skala yang menguntungkan kedua belah pihak. Brazil telah menempuh cara ini, seiring kontrak pasti pembelian 36 unit JAS39 Gripen NG, yang hanggar produksinya telah dibangun di Brazil.

Selain tawaran transfer teknologi, Saab juga menawarkan produksi bersama JAS39 Gripen dan pelatihan bagi ahli aeronautika Indonesia dalam mengintegrasikan sistem-sistem dalam pesawat tempur. Hal itu diharapkan dapat berperan besar dalam program pembuatan pesawat terbang tempur buatan Indonesia, IFX.

Walau berukuran paling mungil dan bermesin tunggal—Sukhoi Su-35 dan Eurofighter Typhoon berukuran besar dan bermesin ganda—JAS39 Gripen sudah diintegrasikan dengan peluru kendali udara ke permukaan RBS 15 untuk menghajar target di darat dan permukaan laut.

Ditambah dengan radar AESA, maka daya gentar dan kemampuannya diyakini semakin meningkat. Sukhoi Su-35 mengembangkan radar pasif, PESA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper