Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dewan Kehormatan Rekomendasikan Ruhut Dipecat Sebagai Kader Demokrat

Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat merekomendasikan, Ruhut Sitompul dipecat sebagai kader partai.
Anggota Komisi III DPR fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menunjukkan surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan terkait penonaktifan dirinya dari jabatan koordinator juru bicara Partai Demokrat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2016)./Antara-Hafidz Mubarak A.
Anggota Komisi III DPR fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menunjukkan surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan terkait penonaktifan dirinya dari jabatan koordinator juru bicara Partai Demokrat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2016)./Antara-Hafidz Mubarak A.

Kabar24.com, JAKARTA - Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat merekomendasikan, Ruhut Sitompul dipecat sebagai kader partai.

Rekomendasi itu sesuai dengan putusan sidang tanggal 24 Oktober 2016, yang diikuti oleh Ketua Wanhor Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Wanhor Deny Kailimang, dan anggota Wanhor Darizal Basir.

Deny mengatakan, Ruhut dianggap melanggar kode etik yang ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, serta pakta integritas.

 Salah satu penyebabnya, adalah sikap Ruhut yang memilih mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan daerah 2017.

"Karena bertentangan dengan kebijakan-kebijakan partai," katanya saat dihubungi, Kamis (27/10/2016).

Meski rekomendasi itu berdasarkan keputusan sidang dewan kehormatan partai, Deny menambahkan, keputusan akhir ada di tangan pimpinan pusat.

"Yang akan tanda tangan nanti ketua dan sekretaris jenderal," ucapnya.

Dia mengaku, telah menyerahkan surat rekomendasi pemecatan terhadap Ruhut kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. "Tinggal pelaksanaannya saja. DPP yang eksekusi," tuturnya.

Saat dikonfimasi, Ruhut mengatakan belum mendapat konfirmasi soal pemecatannya. Menurut dia, selama belum ada surat, dia masih kader Demokrat.

"Ada enggak suratnya? Enggak ada kan?," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Anggota Komisi Hukum DPR ini menuding, pihak-pihak yang mengatakan dia sudah dipecat dari Demokrat, sedang mencari ketenaran lewat media.

"Itu cari beken biar masuk media," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper