Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNN Temukan 9 Negara Tujuan Pencucian Uang Narkoba Dari Indonesia

Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari hasil tindak pidana narkoba alirannya di sembilan negara.
Gedung BNN/bnnlingdik.com
Gedung BNN/bnnlingdik.com

Kabar24.com, JAKARTA - Sembilan negara diidentifikasi sebagai tujuan pencucian uang hasil kejahatan narkoba di Indonesia.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari hasil tindak pidana narkoba alirannya di sembilan negara.

"Nilai uang TPPU sebesar Rp3,6 triliun, sebesar Rp2,7 triliun adalah hasil bisnis narkoba ada di luar negeri dan itu kita tindaklanjuti," kata Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas di Jakarta, Senin (24/10/2016).

Penelusuran TPPU tersebut berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang ditindaklanjuti, katanya.

"Uang itu ada di luar negeri kan ada prosedurnya, ini yang punya prosedur akan kita minta pertanggungjawaban. Oleh sebab itu saya tidak umumkan sekarang, tapi intinya secara utuh itu sudah bisa kita ungkap," kata Buwas.

Kasus TPPU tersebut terungkap, setelah ditangkapnya dua orang terkait kasus narkoba. Berdasarkan penelusuran PPATK ditemukan lima orang terkait dengan TPPU dari hasil tindak pidana narkoba, katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan ada sekitar 30 bank di Indonesia yang digunakan pelaku TPPU untuk menaruh uang ke luar negeri.

"Ada bank swasta dan bank negeri. Dan salah satu negara tempat parkirnya uang hasil tindak pidana TPPU yakni China," kata Arman.

Bahkan ada salah satu negara yang uang dari hasil tindak pidana narkoba yang masuk ranah TPPU nilai uangnya sangat besar. Dari Rp3,6 triliun tersebut, sebesar Rp2,7 triliun dari bisnis narkoba sedangnya sisanya dengam cara legal dan bisnis judi online, katanya.

"Ada salah satu negara nilai uang dari TPPU hasil narkoba sebesar Rp1,3 triliun," kata Arman.

Namun dia enggan menyebutkan dengan pasti negara mana yang dimaksud tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper