Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

18 Pemberontak Maois di India Tewas

Kepolisian India menewaskan setidak-tidaknya 18 pemberontak Maois di negara bagian timur, Odisha, pada Senin setelah melacak mereka hingga ke wilayah hutan terpencil, tempat baku-tembak terjadi saat tengah malam, kata polisi.
Polisi India/pakistantoday
Polisi India/pakistantoday

Bisnis.com, BHUBANESHWAR - Kepolisian India menewaskan setidak-tidaknya 18 pemberontak Maois di negara bagian timur, Odisha, pada Senin (24/10/2016)  setelah melacak mereka hingga ke wilayah hutan terpencil, tempat baku-tembak terjadi saat tengah malam, kata polisi.

Itu salah satu kejadian dengan jumlah korban terbesar pada tahun ini di pihak pemberontak, yang memerangi pemerintah India satu dasawarsa dari tempat persembunyian di tengah hutan di India timur dan tengah.

Kepolisian melancarkan gerakan atas informasi, yang mengatakan terdapat sekitar 30 pemberontak berkumpul di dekat perbatasan dengan wilayah Andhra Pradesh, kata kepala polisi Odisha K.B. Singh.

Dia mengatakan bahwa belum ada keterangan langsung terkait jumlah korban dari pihak kepolisian. Petugas menyita sejumlah senjata otomatis dan peluru dari tempat kejadian tersebut.

"Itu gerakan gabungan kepolisian Andhra dan Odisha, yang dilancarkan pada malam lalu. Gerakan itu masih berlangsung," kata Singh.

Pemberontak Maois menuduh India melakukan penjarahan terhadap wilayah timur dan tengah negara yang kaya akan mineral namun kurang diperhatikan, dengan banyak penduduknya miskin dan tidak memiliki tempat tinggal, dari kalangan itulah kelompok itu mendapatkan sejumlah dukungannya.

Sementara tingkat kekerasan menurun dalam beberapa tahun belakangan dan pihak Maois kehilangan ratusan petarungnya karena pengasingan dan pertempuran dengan pihak keamanan, pemberontak masih melakukan serangan gerilya di sejumlah wilayah.

Pada Juli, pihak Maois menewaskan setidaknya sepuluh orang anggota polisi elit India di wilayah Bihar.

Menurut portal Terorisme Asia Selatan, 337 orang tewas dalam kekerasan oleh sayap kiri itu pada tahun ini, lebih dari setengah di antaranya diduga anggota pemberontak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper