Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Puisi Fadli Zon untuk 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, membuat sebuah puisi untuk menandai dua tahun periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Puisi itu diberi judul Dua Tahun Berjalan Sudah.
Fadli Zon/Antara
Fadli Zon/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, membuat sebuah puisi untuk menandai dua tahun periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Puisi itu diberi judul Dua Tahun Berjalan Sudah.

“Saya buat spontan saja di HP, sebagai catatan dua tahun pemerintahan,” ujar Fadli, kepada Tempo, Sabtu (22/10/2016).

Peringatan dua tahun pemerintahan Jokowi-Jk berlangsung pada 20 Oktober.

Fadli mengatakan, dia memilih menumpahkan catatan itu dalam bentuk puisi karena dirasakan lebih efisien.

“Pendek tak bertele-tele.”

Selain itu, puisi ini juga diharapkan Fadli dapat menjadi alarm pengingat bagi pemerintah.

“Ini untuk ingatan juga bagi pemerintah yang mungkin merasa sudah puas,” kata dia.

Fadli berujar, selain puisi, dia juga membuat catatan evaluasi pemerintahan Jokowi-Kalla dalam bentuk semacam makalah hampir 9 halaman. Secara khusus, Fadli juga menyoroti kinerja pemerintahan saat ini yang masih memiliki banyak kekurangan.

“Ya, itu yang dirasakan masyarakat kebanyakan yang saya temui, saya pun merasa demikian.”

Berikut ini adalah isi lengkap puisi Fadli untuk memperingati dua tahun pemerintahan Jokowi-Kalla.

 

DUA TAHUN BERJALAN SUDAH

dua tahun berjalan sudah
hidup semakin susah
harga-harga melambung tinggi
lumpuh sudah daya beli
rakyat diwarisi gunungan utang luar negeri

dua tahun berjalan sudah
cari kerja semakin payah
pengangguran dimana-mana
buruh Cina merajalela

buruh kita tetap merana
petani rugi panen nestapa
nelayan tak bisa jual tangkapannya
pedagang kali lima dikejar aparat pamong praja

dua tahun berjalan sudah
kemiskinan semakin parah
yang kaya tambah perkasa
yang melarat jatuh sekarat
tangan-tangan besi tirani
menggusur penduduk asli

dua tahun berjalan sudah
hukum menjelma alat kuasa
mengabdi tunduk pada Istana
pisaunya berdarah membelah ke bawah
ketidakadilan menjadi fenomena

dua tahun berjalan sudah
Indonesia semakin lemah
impor pangan terus melimpah
mulai beras, gula, jagung, daging, garam, hingga limbah
sementara
partai politik dibelah
di ujung timur diambang pecah
kemunafikan terus mewabah

dua tahun berjalan sudah
pencitraan yang kau buat memang hebat
luar biasa dahyat
tapi lihat
negeri tetangga melaju pesat
kita serasa jalan di tempat

Jakarta, 21 Oktober 2016

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper