Kabar24.com, JAKARTA - Pameran buku terbesar di Asia Tenggara, The Big Bad Wolf Book Sale, siap menggebrak Surabaya mulai 20-31 Oktober 2016 di JX International Expo, Surabaya.
Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli Silalahi mengatakan, akan ada penawaran diskon mulai dari 60%-80% dan berharap pameran ini kembali meramaikan warna hidup masyarakat Indonesia.
“Lebih dari 2 juta buku dapat ditemukan di The Big Bad Wolf Book Sale Surabaya dengan penawaran harga yang sangat terjangkau. Kami sangat berharap setiap pengunjung terutama anak-anak bangsa dapat membawa pulang buku sebanyak-banyaknya dan menyediakan waktu membaca sebanyak 15 menit setiap harinya,” jelasnya dalam siaran persnya saat membuka The Big Bad Wolf Book Sale Surabaya, Rabu (19/10/2016).
Pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale Surabaya akan dibuka selama 24 jam tanpa henti.Sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia, diperkirakan sebanyak 350ribu pengunjung akan datang, tak hanya dari Surabaya, namun juga dari kota-kota lain di sekitarnya.
“Pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai koleksi buku dari buku anak-anak, referensi, arsitektur, hobi dan novel yang berasal dari penerbit besar macamnegara, seperti Simon & Schuster, Harpercollins, Penguin Random House dan Hachette Livre. Untuk buku-buku lokal, kami didukung oleh Mizan,” ucapnya.
Ada juga penawan dari Bank Mandiri sebagai rekan dengan memberikan customer experience lebih dengan penawaran tambahan diskon sebesar 20% atau cicilan 0% bagi pelanggan yang menggunakan fiestapoin, e-cash atau kartu kredit dari Bank Mandiri.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menambahkan, semua harus bisa bekerjasama dalam upaya terus mencerdaskan bangsa. Guna mendukung program Gerakan ‘Membaca 15 Menit Sehari’, Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap bantu untuk melancarkan penyelenggaraan The Big Bad Wolf Book Sale di Surabaya untuk 11 hari kedepan ini.
Regional CEO Bank Mandiri Wilayah Agus Haryoto Widodo mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan seperti Big Bad Wolf Book Sale yang memakmurkan negeri ini. Selain gerakan 15 menit membaca oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaa -
“Kami juga punya visi misi untuk mendorong gerakan nasional dalam membentuk cashless society,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
