Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN dan Sekolah Bisnis ITB Lepas 116 Lulusan MBA Mini Properti

PT Bank Tabungan Negara Tbk. dan School of Business Management Institut Teknologi Bandung berhasil melepas 116 para lulusan program MBA Mini bidang properti yang sudah selesai melakukan pendidikan.n
Ilustrasi/Stjamesvw
Ilustrasi/Stjamesvw

Kabar24.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk. dan School of Business Management Institut Teknologi Bandung berhasil melepas 116 para lulusan program MBA Mini bidang properti yang sudah selesai melakukan pendidikan.

Program mini MBA bidang properti ini merupakan hasil kerja sama Bank BTN dengan SBM ITB dalam mencetak wirausaha muda yang memilki kompetensi di bidang properti. Diharapkan para lulusan program ini dapat menjadi pengusaha muda bidang properti.

“Kami ingin para lulusan MBA Mini bidang properti angkatan I ini dapat segera mengambil peran untuk membantu pemerintah dalam program sejuta rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN dalam siaran pers, Senin (17/10/2016).

Maryono mengatakan melalui program MBA Mini ini akan dihasilkan 500 wirausaha muda di bidang properti sampai dengan akhir tahun 2016.

Menurut Maryono, kebutuhan rumah di Indonesia tergolong sangat tinggi. Masih sangat banyak masyarakat Indonesia membutuhkan rumah layak huni. Kebutuhan rumah secara nasional setiap tahun terus bertambah.

Kesenjangan yang menjadi masalah nasional, karena kebutuhan rumah terus tumbuh. Perlu percepatan pembangunan rumah dengan jumlah yang besar untuk menutup kesenjangan tersebut. Serta diperlukan peran serta banyak pihak untuk mencari terobosan bagi pemenuhan kebutuhan rumah rakyat.

Sebagai integrator bidang perumahan, BTN yang memiliki Housing Finance Center (HFC) menginisiasi dunia pendidikan dapat kita dorong untuk turut mendukung melalui program kesiapan SDM sebagai pelaku bisnis perumahan.

Kerjasama BTN dengan SBM ITB ini merupakan satu terobosan untuk mendukung program sejuta rumah, tegasnya. ”Kami ingin bagaimana kerjasama BTN dengan SBM ITB membawa manfaat bagi bangsa terutama dalam mencetak pengusaha muda yang kompeten di bidang properti dan mendukung program sejuta rumah,” kata Maryono.

Maryono mengatakan hal Ini sangat strategis karena tidak saja mencetak generasi penerus untuk membangun bangsa, tetapi ada semangat dalam mendorong iklim investasi dan level kompetisi menjadi lebih dinamis yang diharapkan akan melahirkan kreativitas dan inovasi baru dalam industri perumahan nasional menjadi lebih maju di masa depan.

Program MBA Mini Properti merupakan pendidikan satu bulan dengan materi teori dan praktik real estate dan properti. Program ini bernilai 3 SKS dan dapat dikonversi ke dalam SKS MBA reguler bagi peserta didik yang lulus dan akan melanjutkan ke MBA Reguler SBM ITB.

Program ini merupakan program pendidikan komprehensif di bidang properti yang mengacu pada empat pilar pembangunan properti, antara lain Tanah dan Lingkungan (Land & Environment), Modal (Capital), Hukum (Legal), dan Ketrampilan (Skill).

Program MBA Mini angkatan I telah dilaksanakan di Jakarta dan Bandung pada bulan Agustus – September 2016. Untuk kelas Jakarta telah selesai dilaksanakan pada tanggal 17 september lalu. Sementara untuk kelas Bandung selesai pada tanggal  24 September 2016.

Program MBA Mini ini diakhiri dengan pelaksanaan ujian Mini Thesis bagi para peserta Mini MBA in Property untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti program Mini MBA in Property.

MBA Mini batch II  telah dimulai pada tanggal 1 Oktober 2016 dengan jumlah peserta 71 orang dan dibagi dua kelas Jakarta 36 peserta dan Bandung 35 peserta. 

Sementara itu, Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy pernah mengatakan tidak mudah menjadi pelaku industri properti atau seorang pengembang. Menurutnya, dibutuhkan bekal pengetahuan yang baik.

"Mungkin banyak yang kira gampang jadi pengusaha properti, tetapi setelah menjalani banyak permasalahan yang sulit dihadapi," katanya.

Eddy menambahakan saat ini Indonesia hanya memiliki sekitar 1% wirausaha dari total jumlah penduduk. Untuk itu REI terus mendorong terbentuknya pengembang baru untuk menciptakan lebih banyak produk properti di Indonesia.

Selain itu, lanjut Eddy, pemerintah juga harus mulai giat bekerja sama dengan pelaku pendidikan untuk menciptakan masa depan wirausahawan properti yang unggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper