Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Dimas Kanjeng Taat Pribadi Kumpulkan Uang

Ternyata, Taat membuka praktik penggandaan uang dengan sistem multilevel marketing (MLM), yakni per orang menyetor uang Rp25 juta dan dikumpulkan kepada orang kepercayaannya.
Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi/Youtube
Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi/Youtube

Kabar24.com, SURABAYA - Kasus Dimas Kanjeng yang memiliki pengikut hingga orang yang dikenal sebagai intelektual menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya soal dari mana Taat Pribadi memiliki banyak uang.

Ternyata, Taat membuka praktik penggandaan uang dengan sistem "multilevel marketing" (MLM), yakni per orang menyetor uang Rp25 juta dan dikumpulkan kepada orang kepercayaannya.

Hal itu diakui Bibi Resemjan, 41, istri Ismail Hidayah yang menjadi korban pembunuhan dan diduga diotaki oleh pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng ini.

Istri Ismail itu mengaku almarhum suaminya tidak kunjung pulang pada 2 Februari 2015. Suaminya baru diketahui sudah menjadi mayat setelah setahun lebih.

"Suami saya menjadi pengikut Dimas Kanjeng sejak tahun 2010, pada awalnya kami sekeluarga tidak mengetahui bahwa tugas suami saya sebagai pengikut Dimas Kanjeng adalah merekrut pengikut baru dengan modus menggandakan uang," tuturnya.

Sejak 2010 hingga 2015, suaminya kerap mengadakan pertemuan bersama Dimas Kanjeng dan para pengikutnya.

Rata-rata pengikut membayar uang mahar kepada dukun pengganda uang asal Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo itu melalui suaminya.

"Yang saya tahu uang milik pengikut baru yang disetorkan kepada Dimas Kanjeng sebagai uang mahar selama 2010-2015 sekitar Rp40 miliar, itu yang saya tahu. Uang sebanyak itu kesemuanya dari para pengikut baru Dimas Kanjeng," ujarnya lagi.

Karena itu, ia bersyukur sekali dengan penangkapan Dimas Kanjeng serta para pengikutnya. "Jika tidak segera ditangkap bisa saja akan terus bertambah korban yang dibunuh, dan juga korban penipuan dengan modus penggandaan uang itu," katanya pula.

Namun, banyak cerita misteri yang berkembang di tengah masyarakat seputar kemampuan Taat Pribadi dalam menggandakan uang itu, meski dalam praktiknya tidak lebih dari sistem MLM tersebut.

Bahkan tokoh nasional sekaliber Marwah Daud Ibrahim (ICMI) pun mempercayai bila Taat Pribadi mampu "memindahkan" uang dalam tempo sekejap.

Sesakti itukah Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi?

"Kan bukan saya yang ngomong," kata Taat Pribadi yang ditirukan Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji dalam Silaturahim Kapolda Jatim dan Wartawan, Selasa (27/9).

Taat Pribadi yang sudah ditahan di Mapolda Jatim itu, juga memberikan jawaban yang sama saat ditanya penyidik tentang anggapan pengikutnya bahwa ia sedang berada di Mekkah, bukan di tahanan Mapolda Jatim.

"Kan bukan saya yang ngomong," katanya kepada penyidik.

Kesan berkelit dan menyalahkan orang lain juga ditunjukkan Taat Pribadi saat bertemu wartawan, Kamis (29/9).

Ditanya soal uang miliaran rupiah milik beberapa orang pengikutnya ia berkata ringan, "saya kembalikan kalau diminta."

Jajaran Ditreskrimum Polda Jawa Timur tidak menunggu adanya laporan penipuan, namun langsung mengusut kasus pembunuhan yang diduga kuat atas perintah dari pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo itu.

Bahkan, penyidik Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim sudah melimpahkan berkas acara pemeriksaan atau BAP kasus pembunuhan dengan empat tersangka itu ke jaksa penuntut Kejati Jatim di Surabaya, 29 September 2016.

"Ada dua kasus pembunuhan yang melibatkan pemimpin Dimas Kanjeng itu, yakni korban Abdul Gani dan Ismail Hidayat. Kami tangani kasus pembunuhan dengan korban Abdul Gani," kata Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufik Herdiansyah.

Didampingi Kaur Mitra Penmas Bidang Humas Polda Jatim Kompol Rety, ia menjelaskan kasus pembunuhan dengan korban Ismail Hidayat ditangani oleh Polres Probolinggo dan kasusnya juga sudah dilimpahkan ke Kejari Probolinggo.

Sebagian tersangka untuk kedua kasus pembunuhan itu memang ada yang sama.

Tidak hanya kasus hukum, Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji bersama Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen I Made Sukadana, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur juga merencanakan rehabilitasi korban "ajaran" padepokan itu.

Seperti diketahui, tiba-tiba saja, nama pimpinan Padepokan "Dimas Kanjeng" Probolinggo, Jawa Timur, Taat Pribadi menyeruak ke publik.

Tokoh yang disebut-sebut mampu menggandakan uang itu, ditangkap oleh Polda Jatim.

Wakapolda Jatim Brigjen Drs Gatot Subroto langsung memimpin penangkapan Taat Pribadi yang memiliki ribuan "murid" mayoritas dari luar Jawa itu, pada Kamis, 22 September 2016, pukul 01.00 WIB hingga 08.30 WIB.

Tidak tanggung-tanggung, proses penangkapan diikuti Kasat Brimobda Jatim Kombes Rudi Kristianto, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, dan Dandim 0820/Probolinggo Letkol Inf Hendhi Yustian Danang Suta, dengan melibatkan enam personel satuan setingkat kompi (SSK) Satuan Brimob Polda Jatim.

Bahkan, penangkapan tokoh yang sempat memikat sejumlah tokoh nasional itu, juga didukung ratusan personel Sabhara dari Polres Jember, Polres Madiun, Polres Sidoarjo, Polres Malang, Polres Bojonegoro, dan Polres Probolinggo. Sebuah penangkapan yang dramatis.

Benarkah Taat Pribadi mampu menggandakan uang hingga miliaran rupiah? Tidak ada yang tahu persis, namun ada dua korban penipuan oleh pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng itu yang sudah melapor ke polisi.

Satu korban penipuan melapor ke Mabes Polri, dan satu lagi korban atas nama Suprayitno melapor ke Polda Jatim.

Nilai penipuan yang dilaporkan itu mencapai Rp830 juta dan Rp1,5 miliar.

Ada pula korban dari luar Jawa yang tertipu miliaran rupiah, namun dia belum melapor ke polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper