Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TANAH LONGSOR Putuskan Jalur Dua Wilayah di Kab Sigi, Sulteng

Akibat longsor, jalur yang menghubungkan Desa Tongoa dengan Desa Lebantongoa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah putus total.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Kabar24.com, PALU - Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Akibat longsor, jalur yang menghubungkan Desa Tongoa dengan Desa Lebantongoa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah putus total.

Ede, seorang warga Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Selasa  (27/9/2016) membenarkan jalur itu hingga kini belum bisa dilewati kendaraan.

Selain tertimbun material longsor, sebagian badan jalan ambruk diterjang banjir menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir ini.

"Sampai sekarang ini hujan lebat masih saja mengguyur wilayah itu," katanya via telepon.

Ia mengatakan jalur transportasi darat yang menghubungkan sejumlah desa dataran Lembantongoa dan Dusun Manggalapi dengan Desa Tongoa di Kecamatan Palolo selama ini rawan longsor karena struktur tanah labil.

Selain labil, kondisi jalan juga masih belum dilapisi aspal.

Setiap musim hujan tiba, jalur tersebut sering tertimbun longsor dan untuk memperbiki kembali dibutuhkan waktu beberapa hari.

Masyarakat, kata dia sudah dua hari ini ikut membantu mengelurkan material longsor dari badan jalan.

Ada satu unit alat berat (buldoser) yang sedang melakukan penggusuran material tanah longsor dari badan jalan agar secepatnya bisa dilewati kndaraan.

Budi, seorang sopir angkutan pedesaan trayek Palu-Palolo pp membenarkan jalan menuju Desa Lembantongoa sudah beberapa hari ini sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan.

Masyarakat terpaksa harus jalan kaki sampai di Desa Tongoa dan selanjutnya naik kendaraan angkutan pedesaan jika hendak ke Kota Palu.

Ia berharap Pemkab Sigi memprirotaskan penanganan jalan tersebut karena selama ini merupakan media vital bagi masyarakat yang bermukim di dataran Lebantonga dan Manggalapi.

Selama beberapa hari putus, masyarakat otomatis tidak bisa menjual hasil panen seperti biji kopi dan kakao selama ini menjadi sumber utama kehidupan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper