Kabar24.com, MANGUPURA--Bali membutuhkan banyak kegiatan bagi usaha rintisan atau startup agar mereka dapat semakin berkembang dan tumbuh pesat.
Daerah ini memiliki potensi besar menumbuhkan startup, tetapi minimnya event menyebabkan perkembangannya tidak sekencang daerah seperti DKI Jakarta dan Kota Bandung.
"Kondisi hari ini masih timpang terutama aktualisasi. Padahal, akses modal banyak orang asing jadi exposure besar di sini. Dengan event bisa jangkau target anak muda," tutur Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, di sela-sela Startup Pitch Day di Kuta, Sabtu (24/9/2016).
Menurutnya, Bali memiliki potensi besar bagi industri rintisan sehinga menjadi salah satu perhatian Bekraf. Disini ada pegiatnya, koding, hingga Bali Camp, selain itu ada tokoh animasi sehingga tidak bisa menyangkal bicara produk kreatif tanpa menyebut Bali.
Ekosistem usaha rintisan di Bali juga ada, karena perguruan tinggi negeri dan swasta sudah ada, karena industri rintisan sangat berkaitan erat dengan anak muda yang melek teknologi. Eksosistem tersebut masih diperkuat lagi oleh lingkungan internasional.
"Misal di Ubud itu pegiat luar negeri datang ke sini dan sharing informasi," jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, semakin banyak event digelar akan memberikan informasi sekaligus sosialiasi kepada khalayak banyak. Event diyakini dapat menarik minat sekaligus menyalurkan ide-ide yang dimiliki kaum muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
