Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genetik Sapi Lokal Perlu Dikembangkan

Kalangan akademisi menilai Indonesia perlu terus mengembangkan plasma nutfah sapi lokal di dalam negeri guna mengejar kebutuhan daging sapi bagi masyarakat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, BANDUNG--Kalangan akademisi menilai Indonesia perlu terus mengembangkan plasma nutfah sapi lokal di dalam negeri guna mengejar kebutuhan daging sapi bagi masyarakat.

Pengamat Peternakan dari Unpad Ahmad Firman mengatakan sebenarnya Indonesia memiliki sumber plasma nutfah beberapa sapi lokal seperti Sapi Bali, Sapi Madura, dan Sapi Pasundan dari Jabar.

"Keberadaanya sekarang memang sapi-sapi lokal tersebut belum mampu meningkat kebutuhan daging nasional," ujarnya kepadaBisnis.com, Senin (19/9).

Dia mengatakan, apabila plasma nutfah dari sapi lokal tersebut terus dikembangkan sehingga diharapkan daging sapi lokal bisa meningkatkan swasembada. Pasalnya, saat ini keberadaan plasma nutfah sapi lokal tersebut secara genetik belum ada perbaikan. Akan tetapi, sapi-sapi tersebut memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi.

"Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas genetik sapi lokal perlu serius, tidak hanya oleh pemerintah tapi semua pelaku. Sebab pemerintah memiliki sarana yang cukup mumpuni dalam peningkatan kualitas dan kuantitas sapi lokal seperti bioteknologi LIPI, Balai Inseminasi Buatan, Balai Embrio Transfer, dan lainnya," ujarnya.

Saat ini menurutnya tinggal bagaimana memaksimalkan sarana-sarana yang sudah ada untuk pengembangan genetik sapi lokal. "Contoh melakukan swastanisasi balai yang kompeten tersebut."

Terkait dengan impor sapi, ujar Firman, sebenarnya selama ini impor sebagai penyangga agar tidak terjadi eksploitasi sapi-sapi lokal. 

"Ke depan, sistem impor sapi harus disandingkan dengan sistem produksi. Tentunya, rencana produksi sapi lokal harus mampu mengurangi impor di masa depan," katanya.

Sementara itu, Dinas Peternakan Jawa Barat terus memacu program inseminasi buatan guna memacu penambahan populasi sapi potong di provinsi tersebut.
 
Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan inseminasi buatan terus dilakukan guna menghasilkan bibit sapi potong berkualitas. Pasalnya, saat ini dengan anggaran yang terbatas penambahan bibit dari impor tidak mungkin dilakukan.
 
"Biayanya cukup mahal, jadi kami terus memancfaatkan inseminasi buata di balai," ujarnya.
 
Di samping itu, ujar dia, penambahan bibit yang didatangkan dari beberapa daerah pun terus dilakukan. Dalam setahun, pihaknya bisa memperoleh bibit mencapai 50 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper