Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOREA UTARA: Uji Coba Nuklir Kelima Kali

Korea Utara melakukan uji nuklir kelima, Jumat, memantik ledakan lebih kuat jika dibandingkan dengan bom Hiroshima, dan mengatakan sudah memiliki kemampuan menempatkan hulu ledak pada peluru kendali balistik.
Roket jarak-jauh milik Korea Utara diluncurkan ke udara dalam foto yang diambli dari rekaman video KRT, dan disiarkan oleh Yonhap, Minggu (7/2)/Reuters
Roket jarak-jauh milik Korea Utara diluncurkan ke udara dalam foto yang diambli dari rekaman video KRT, dan disiarkan oleh Yonhap, Minggu (7/2)/Reuters

Bisnis.com, SEOUL -  Korea Utara melakukan uji nuklir kelima, Jumat, memantik ledakan lebih kuat jika dibandingkan dengan bom Hiroshima, dan mengatakan sudah memiliki kemampuan menempatkan hulu ledak pada peluru kendali balistik.

Ledakan paling kuat itu dibuat menyusul uji pada Januari dan memicu Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi lebih keras, yang semakin membuat Korut terkucil namun gagal mencegah negara itu mempercepat pembangunan persenjataannya.

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, di Laos setelah pertemuan puncak pemimpin Asia, yang berakhir pada Kamis, mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un menunjukkan "kecerobohan gila" dengan mengabaikan seruan dunia untuk melupakan keinginannya soal senjata nuklir.

Presiden AS Barack Obama di pesawat kepresidenan Air Force One sepulang dari Laos mengatakan uji tersebut akan menghadapi "konsekuensi serius" serta melakukan dialog dengan Park dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kata Gedung Putih.

Tiongkok yang merupakan satu-satunya sekutu diplomatik utama Korut mengatakan, menentang keras uji nuklir itu dan mendesak Pyongyang untuk berhenti melakukan tindakan apapun yang akan memperburuk keadaan.

Korut yang mengecap Korsel dan AS sebagai musuh besarnya, mengatakan para "ilmuwan dan teknisi mereka melancarkan uji peledakan nuklir untuk menilai kekuatan hulu ledak nuklir," demikian menurut laporan kantor berita resminya KCNA.

Korut mengatakan uji tersebut membuktikan bahwa mereka mampu menempatkan sebuah hulu ledak nuklir pada rudal balistik jarak menengah, yang terakhir kali diuji pada Senin ketika Obama dan para pemimpin dunia lain berkumpul di Tiongkok untuk menghadiri pertemuan puncak G20.

Klaim Korut bahwa ia mampu membuat miniatur hulu ledak nuklir belum pernah diverifikasi secara independen.

Korut melakukan tes rudal dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terutama kapabilitasnya untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada sebuah rudal mengkhawatirkan negara-negara tetangganya Korsel dan Jepang.

"Standardisasi hulu ledak nuklir akan memungkinkan DPRK memproduksi jika mau dan sebanyak yang mereka inginkan, berbagai hulu ledak nuklir dengan kekuatan lebih tinggi, yang lebih kecil, lebih ringan dan beraneka ragam," kata KCNA merujuk pada nama resmi negara itu, Republik Demokratik Korea.

Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengatakan kemajuan rejim Pyongyang dalam teknologi rudal balistik bergerak merupakan ancaman bagi Jepang.

Tantangan Uji nuklir Korut dilakukan bersamaan dengan peringatan terbentuknya republik itu pada 1948.

Aksinya yang terus melakukan uji rudal meski dikenai sanksi memberikan tantangan besar bagi Obama dalam bulan-bulan terakhir masa jabatannya dan bisa menjadi satu faktor dalam pemilihan presiden AS pada November.

"Sanksi sudah diberlakukan pada hampir semua sektor yang mungkin, sehingga kebijakan ini dalam kebuntuan," kata Tadashi Kimiya, gurubesar masalah Korea pada Universitas Tokyo.

"Pada kenyataannya, cara yang diambil Amerika Serikat, Korsel dan Jepang untuk menekan Korut telah mencapai batasnya," katanya.

PM Jepang, Abe mengatakan uji nuklir seperti itu tidak bisa ditolerir. Menteri Luar Negeri Jepang mengajukan protes dan Tokyo juga mengirimkan dua jet militer untuk mulai mengukur tingkat radiasi.

Kementerian Lingkungan Hidup Tiongkok memulai pemantauan radiasi di sepanjang perbatasan dengan Korut di Tiongkok timurlaut, demikian dilaporkan stasiun televisi pemerintah.

Jeffrey Lewis dari Studi Internasional Institut Middlebury, California mengatakan estimasi tertinggi kekuatan seismik mengindikasikan bahwa ini adalah uji nuklir paling kuat yang dilakukan Korut sejauh ini.

Ia mengatakan kekuatan seismik dan tingkat permukaan mengisyaratkan ledakan setara 20 hingga 30 kilo ton. Hasil tersebut menempatkan uji tersebut lebih besar daripada bom nuklir yang dijatuhkan AS di kota Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II dan berpeluang lebih besar daripada yang dijatuhkan di Nagasaki setelahnya.

"Itu uji terbesar DPRK saat ini, 20-30 kt, setidaknya. Ini bukan hari baik," kata Lewis kepada Reuters.

"Hal terpenting adalah bahwa setelah lima kali uji, mereka sekarang memiiliki banyak pengalaman uji nuklir. Mereka bukan lagi negara terbelakang," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper