Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Minta Negara-Negara Muslim Cabut Hak Arab Saudi Kelola Ibadah Haji

Khamenei bahkan mendesak agar negara-negara Muslim segera mempertimbangkan pencabutan hak Arab Saudi untuk mengatur ibadah tahunan umat Muslim tersebut.
Ibadah haji/Reuters-Ahmad Masood
Ibadah haji/Reuters-Ahmad Masood

Kabar24.com, DUBAI - Pengelolaan ibadah haji kembali dipersoalkan oleh Iran. Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei kembali mengkritik penyelenggaraan haji usai tewasnya ratusan jamaah haji pada tahun lalu.

Khamenei bahkan mendesak agar negara-negara Muslim segera mempertimbangkan pencabutan hak Arab Saudi untuk mengatur ibadah tahunan umat Muslim tersebut.

Arab Saudi pada Senin kemudian menjawab dengan menuding Iran, yang juga merupakan seteru regional Riyadh, berupaya mempolitisir ritual suci tersebut. Mereka mengatakan bahwa Teheran telah membahayakan keamanan para jamaah dengan aksinya.

"Pemerintah Iran adalah pihak yang tidak ingin agar jamaah asal negara tersebut datang ke sini untuk alasan-alasan yang terkait dengan diri mereka sendiri," kata Putra Mahkota Mohammed bin Nayef sebagaimana dikutip dari kantor berita SPA, seperti dikutip Antara, Selasa (6/9/2016).

"Hal ini juga terkait dengan upaya mereka untuk mempolitisir haji dan mengubahnya menjadi ritual yang bertentangan dengan ajaran Islam dan oleh karena itu membahayakan keberlangsungan ibadah suci ini," kata Nayef.

Saat ini Nayef tengah mengawasi kembali persiapan rangkaian ibadah haji yang akan dimulai pada 11 September mendatang.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga dua tempat paling suci dalam agama Islam, Mekkah dan Madinah, Arab Saudi mempertaruhkan reputasi mereka setiap tahunnya dalam menyelenggarakan haji--salah satu dari lima rukum Islam yang diwajibkan bagi mereka yang mampu.

Tahun lalu, sebanyak 769 jamaah haji tewas akibat berdesakan dan terinjak-injak pada tahun lalu, atau yang terbesar sejak tragedi sama tahun 1990. Namun demikian, perhitungan dari sejumlah negara asal jamaah menunjukkan bahwa jumlah korban melampaui 2.000 orang dan sekitar 400 di antaranya merupakan warga negara Iran.

Iran menyalahkan Arab Saudi yang disebut tidak kompeten dalam menyelenggarakan ibadah haji.

Jamaah dari Iran tidak bisa mengikuti ritual haji pada tahun ini setelah perundingan antara kedua negara berakhir dengan kegagalan pada Mei lalu.

"Karena tingkah laku opresif dari penguasa (Arab Saudi) terhadap tamu Allah (jamaah haji), dunia Islam harus secara fundamental memperimbangkan kembali manajemen dua tempat suci dan persoalan haji," kata Khamenei dalam sebuah pesan yang dukitp dari media milik pemerintah Iran.

"Mereka (negara-negara Muslim) tidak boleh membiarkan para penguasa itu lari dari tanggung jawab terhadap kejahatan yang mereka sebarkan ke belahan dunia Islam," kata Khamenei sambil mendaftar keterlibatan Arab Saudi dalam sejumlah konflik di Irak, Yaman, dan Suriah yang bertentangan dengan sikap Iran.

Riyadh sendiri menuding Teheran berlaku sebaliknya dengan mengguncang stabilitas negara-negara Teluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper