Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tutup 255 Perusahaan Jelang KTT G20

Sebanyak 255 perusahaan di Shanghai berhenti beroperasi sementara, guna mengurangi polusi menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada 4 hingga 5 September 2016.
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer

Kabar24.com, SHANGHAI - Polusi merupakan masalah besar yang dihadapi China dan sudah lama menjadi sorotan dunia, terutama Amerika Serikat. 

Terkait KTT G20, China telah menutup sementara ratusan perusahaan demi mengurangi polusi yang akan membuat negara-negara anggota G20 menyaksikan bersama bagaima keparahan pencemaran udara terjadi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Itu sebabnya, sebanyak 255 perusahaan di Shanghai berhenti beroperasi sementara, guna mengurangi polusi menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada 4 hingga 5 September 2016.

Penghentian sementara operasional juga berlaku bagi perusahaan minyak raksasa milik negara Sinopec Shanghai Petrochemical dan Baoshan Iron & Steel, perusahaan furnitur serta cat, demi mengurangi tingkat polusi di Shanghai, khususnya di Hangzhou yang hanya berjarak dua jam perjalanan darat.

Demikian pernyataan resmi Pemerintah Shanghai, yang diterima Kamis (1/9/2016).

Pihak berwenang Tiongkok pekan lalu meminta ratusan pabrik di lima provinsi untuk berhenti beroperasi.

Menghentikan sementara operasional pabrik besar maupun kecil, merupakan hal rutin yang dilakukan Pemerintah Tiongkok, ketika dipercaya menjadi tuan rumah sebuah perhelatan besar berskala internasional, menyusul keberhasilan Olimpiade 2008 di Beijing.

Langkah serupa dilakukan Tiongkok ketika menjadi tuan rumah KTT APEC 2014 di Beijing, yang dikenal dengan "APEC Blue", dan kini Tiongkok berupaya membuat hal serupa pada KTT G20 di Hangzhou, dengan semboyan "G20 Blue".

Semboyan "G20 Blue" pun diterapkan ke seluruh kota dan provinsi yang berdekatan dengan Hangzhou, Provinsi Zhejiang, tempat pertemuan puncak negara-negara G20 digelar.

Kontrol pabrik yang meliputi perusahaan kimia, produsen bahan bangunan dan produsen tekstil berlaku di seluruh daerah delta Sungai Yangtze di sekitar Shanghai dan mencakup Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Anhui dan Jiangxi, serta sembilan kota di Provinsi Shandong, yang berjarak hampir 435 mil utara dari Hangzhou.

Di Hangzhou, selain menutup pabrik, pembatasan penggunaan kendaraan juga telah dilakukan sejak beberapa pekan silam, dan pemerintah setempat meliburkan warganya selama satu pekan dan didorong untuk berwisata ke luar Hangzhou.

Departemen Perlindungan Tiongkok mencatat Beijing berada pada peringkat 66 dari 74 kota terpolusi di Negeri Panda tersebut. Shanghai dan Hangzhou masing-masing berada pada urutan 57 dan 43.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper