Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan seakan sudah menjadi ancaman rutin yang terjadi di Indonesia hampir setiap tahun. Mengingat besarnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemerintah provinsi yang menjadi langganan kebakaran menetapkan status siaga darurat kebakaran di daerahnya.
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA  - Kebakaran hutan dan lahan seakan sudah menjadi ancaman rutin yang terjadi di Indonesia hampir setiap tahun. Mengingat besarnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemerintah provinsi yang menjadi langganan kebakaran menetapkan status siaga darurat kebakaran di daerahnya. 

Adapun enam provinsi yang sudah menyatakan Siaga Darurat kebakaran hutan dan lahan yakni Riau (7 Maret - 3 November 2016), Sumatera Selatan (1 Maret - 30 November 2016), Jambi (1 Juni - 1 September 2016), Kalimantan Barat (1 Juni - 1 September 2016), Kalimantan Tengah (11 Juni - 14 Oktober 2016), Kalimantan Selatan (15 Agustus - 15 November 2016). 

Menindaklanjuti penetapan status tersebut, BNPB menyatakan bakal memberikan dukungan operasi udara dengan water bombing, Air Tractor Fix Wing dan Tim Modifikasi Cuaca (TMC) pesawat Cassa 212. 

"BNPB dalam kondisi darurat menyiagakan 16 helikopter water bombing dan patoli, dua pesawat water bombing dan 8 pesawat hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dilansir dari situs resmi BNPB, Sabtu (27/8/2016). 

Dia menuturkan, ancaman kebakaran makin meningkat pada puncak musim kemarau yang diprediksi bakal terjadi pada September 2016. 

"Pola hotspot karhutla pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa September - Oktober adalah puncak karhutla. Namun, karena La Nina diperkirakan mulai terjadi pada Oktober, maka puncak kemarau bakal berlangsung September," katanya. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper