Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jejak Pilu Para Pengungsi

TANGISAN, jeritan, kematian, dan ketakutan para pengungsi masih terdengar dan terlihat hingga kini. Persoalan kemanusiaan ini nyata terjadi di Eropa maupun Asia.
Pengungsi. /Bisnis.com
Pengungsi. /Bisnis.com

TANGISAN, jeritan, kematian, dan ketakutan para pengungsi masih terdengar dan terlihat hingga kini. Persoalan kemanusiaan ini nyata terjadi di Eropa maupun Asia.

Deretan foto di pameran fotografi Odysseys di Museum & Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, karya fotografer Agency France-Presse (AFP) secara jelas mengungkap kisah-kisah pengembaraan para pengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Pameran sendiri berlangsung sejak 22 Juli hingga 8 Agustus lalu.

Tercatat ada 30 foto yang tampil dalam pameran hasil kerjasama Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), AFP, dan Antara. Seluruh foto menampilkan proses eksodus para pengungsi dari Timur Tengah ke Eropa dan pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Indonesia dan Thailand.

Raut wajah sedih, muram, dan kosong mengiringi langkah para pengungsi menuju tempat harapannya. Sisi lainnya, perempuan dan anak-anak senantiasa menjadi korban dari konflik yang tak berujung di berbagai tempat. Begitulah pesannya ketika menyaksikan hasil bidikan para fotografer APF tersebut.

Mereka begitu dalam menggali aspek kemanusiaan dari para pengungsi itu. Seperti yang terlihat pada foto karya Bulent Kilic (foam work, 50x70 cm, 2015). Foto memperlihatkan gambar ayah mencium kening anak perempuannya di bibir pantai. Mereka adalah pengungsi Suriah yang tiba di Pulau Lesbos, Yunani setelah menyebrangi laut Aegean dari Turki pada November 2015.

Berlatar belakang lautan lepas, fotografer berhasil membawa pengunjung pameran merasakan bagaimana pertaruhan nyawa ayah dan anaknya itu. Beruntung mereka selamat dari ganasnya alam karena tak sedikit para pengungsi itu harus kehilangan nyawa di tengah lautan.

Pemandangan serupa juga terlihat pada foto milik juru foto Dimitar Dilkoff (foam work, 50x70 cm, 2015). Hasil jepretan Dilkoff memperlihatkan ekspresi kosong seorang ayah dan anak lelakinya di sebuah kereta. Wajah keduanya melihat keluar dari dalam jendela kereta di Serbia pada Agustus 2015. Menariknya tangan si anak menyimbolkan pistol mengarah ke kepalanya.

Dilkoff fokus pada ekspresi kedua pengungsi itu. Didominasi oranye  yang berasal dari dinding kereta, foto mampu menampilkan pesan penderitaan secara fisik maupun psikis pengungsi. Usai melihat foto itu muncul pertanyaan, bagaimana nasib mereka sekarang?

Kemudian cerita mengerikan tampak pada foto sekoci yang hancur tak berbentuk dengan hamparan ribuan jaket pelampung berserakan berserakan di bibir pantai, Mithimna, Yunani, 2016 (foam work, 50x70 cm, 2016). Sekoci dan jaket-jaket itu digunakan para pengungsi dari Timur Tengah selama menyebrangi laut Aegean dari daratan Timur Tengah menuju Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper