Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Terlibat Karhutla Jika Tak Ingin Diburu TNI

Komando Daerah Militer I Bukit Barisan akan melakukan penegakan hukum untuk menangkap pelaku pembakaran hutan lindung atau konservasi di Riau.
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi

Kabar24.com, PEKANBARU-- Komando Daerah Militer I Bukit Barisan akan melakukan penegakan hukum untuk menangkap pelaku pembakaran hutan lindung atau konservasi di Riau.


Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal  Ludwyk Pusung mengatakan penegakan hukum dilakukan dengan menangkap tangan pelaku pembakar hutan dan lahan. Upaya tersebut adalah upaya penindakan dan pencegahan sesuai yang diinstrusikan oleh Presiden Joko Widodo.


"Kami terus melakukan pemadaman dan patroli. Kita akan menangkap tangan pelaku pembakar hutan dan lahan, khususnya hutan lindung atau konservasi," katanya saat di Pekanbaru, Senin (15/8/2016).


Mayjen Ludwyk Pusung mengatakan tidak akan pandang buluh untuk menangkap meski pelakunya adalah korporate. Pihak TNI juga dibantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Polri.


Informasi yang diperoleh dari Kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya itu akan membidik 5 perusahaan.


Tim Satgas Pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan selalu melakukan pemantauan dari udara. Terlihat ada beberapa kawasan hutan lindung yang diduga sengaja dibakar.


Salah satunya kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo di Pelalawan. Puluhan hektare kawasan tersebut sudah terbakar. Tim Satgas juga sudah menemukan kawasan itu berubah menjadi perkebunan sawit.


"Saya tidak ingin menyalahkan instansi mana yang salah, seperti Polri, Kemeenterian ataupun Pemerintah daerah, soal Perambahan dan hutan yang telah terjadi itu. Mari bersama kita bersinergi," katanya.


Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah mengapresiasi langkah pencegahan dan pemadaman. Tahun ini, kasus kebakaran hutan dan lahan menurun drastis 74% dibandingkan tahun lalu.


Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan membantu penyidik Polda Riau untuk mencari bukti baru terkait 15 perusahaan yang dibebaskan oleh Polda Riau. Tahun ini, Polda Riau telah menangkap 73 orang tersangka pembakar hutan dan lahan di berbagai kabupaten.


"Perusahaan-perusahaan itu dibebaskan karena tidak terbukti. Kami kembali mencari bukti baru untuk menjerat perusahaan-perusahaan tersebut," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto.


Pencegahan dan Pemadaman

Tim Satgas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan terus melakukan pemadaman. Saat ini, titik api masih terpantau di beberapa daerah pesisir Riau. Helikopter jenis Puma masih dikerahkan untuk melakukan pemadaman.


Pemerintah Provinsi Riau menanggarkan Rp15 miliar dana bencana yang digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan dalam APBD Riau tahun ini.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan akan ada penambahan anggaran karena Presiden Joko Widodo meminta daerah untuk meningkatkan pencegahan.


"Tim Satgas akan membahas jumlah dana yang diperlukan dan dianggarkan dalam APBD Perubahan tahun ini," kata Edwar.


Riau didominasi oleh lahan gambut yang mudah terbakar. Total lahan gambut di provinsi itu mencapai 5,7 juta ha. Sedangkan total lahan gambut di Indonesia mencapain14,9 juta hektare.


Hujan belum turun di Riau dan beberapa daerah lainnya di Sumatra selama satu pekan. Kondisi itu membuat lahan gambut kering dan mudah menyebarkan api.


Kondisi kebakaran hutan dan lahan diprediksi akan berakhir pada Oktober 2016. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi Riau tidak akan diguyur hujan hingga akhir September.


"Riau akan melewati musim kemarau selama beberapa pekan. Jika tidak dipadamkan, api akan cepat menyebar," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.


Sugarin mengatakan kondisi cuaca tahun ini tidak separah tahun lalu. Menurutnya, tahun ini, tidak ada badai el nino di Sumatra, seperti pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper