Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAGU PERJUANGAN: Dibuat Tahun 1916, Lagu Karya KH Wahab Chasbullah Ini Jadi Lagu Nasional

Pemerintah berencana memasukkan lagu Hubbul Wathon minal Iman (Yaa Lal Wathan) yang syairnya dibuat pada tahun 1916 itu sebagai lagu perjuangan nasional dengan menggubah syairnya ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu.
Bendera Merah Putih/
Bendera Merah Putih/

Bisnis.com, JOMBANG - Kalangan yang dekat dengan pesantren tentu tak asing dengan nama KH Abdul Wahab Chasbullah yang menciptakan lagu Hubbul Wathon minal Iman atau dikenal dengan Yaa Lal Wathan.

Pemerintah berencana memasukkan lagu Hubbul Wathon minal Iman (Yaa Lal Wathan) yang syairnya dibuat pada tahun 1916 itu sebagai lagu perjuangan nasional dengan menggubah syairnya ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Keluarga almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah mendukung lagu ciptaan "Yaa Lal Wathan" dijadikan sebagai salah satu lagu perjuangan nasional seperti yang pernah diungkapkan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Paranwansa.

"Alhamdulillah, lagu 'Hubbul Wathon minal Iman' (lagu Yaa Lal Wathan) menjadi lagu nasional, mudah-mudahan secepatnya menjadi resmi dan bisa menjadi lagi wajib," kata KH Hasib Abd Wahab di Jombang dalam kegiatan haul ke-45 KH Abdul Wahab Chasbullah, Sabtu (13/8/2016) malam.

KH Hasib yang sekaligus menjadi panitia kegiatan haul almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut mengemukakan adanya niatan menjadikan lagu "Yaa Lal Wathan" menjadi salah satu lagu nasional merupakan penghargaan yang sangat tinggi diberikan pemerintah.

KH Hasib juga mengatakan, keluarga mengapresiasi dengan langkah tersebut. Pemerintah pun telah secara resmi menyematkan gelar pahlawan pada KH Abdul Wahab Chasbullah yang ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo, sehingga keluarga serta santri pun senang menerimanya.

Walaupun KH Abdul Wahab Chasbullah saat ini sudah meninggal, KH Hasib menegaskan segala peninggalan dari almarhum tetap menjadi hal yang patut ditiru. Ia pun berharap, semangat syair yang ditulis di lagu pun akan menjadi inspirasi serta semakin meningkatkan rasa cinta pada Tanah Air.

Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama sekaligus Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah menyebut saat ini sudah terdapat lima lagu perjuangan yang sudah selesai proses aransemen ulangnya. Lagu itu masih ditambah dengan lagu ciptaan KH Abdul Wahab Chasbullah "Yaa Lal Wathan" tersebut.

"Jadi, ada lima lagu yang final aransemen, partitur dan sebagai tambahan lagu perjuangan nasional, saya perdengarkan 'hubul wathan (lagu Yaa Lal Wathan), dan sepertinya bangunan semangatnya luar biasa, mereka tanya siapa yang ciptakan dan tahun berapa," katanya.

Namun, ia mengatakan untuk lagu "Yaa Lal Wathan" tersebut, rencananya akan digubah ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan EYD (ejaan yang disempurnakan). Tahun syair lagu itu adalah 1916, sehingga saat itu masih ada nuansa bahasa melayu. Selain itu, di dalam syair itu juga ada bahasa arabnya, sehingga harus digubah ke dalam Bahasa Indonesia.

Saat ini, dari kementerian sosial sedang mengupayakan komunikasi dengan pihak keluarga dan meminta izin terkait rencana syair yang digubah tersebut. Nantinya, akan ada hitam di atas putih, sehingga lebih mudah dalam proses penyelesaian gubahannya.

"Di haul sang pencipta lagu ini, saya sampaikan ke keluarga, supaya mendapatkan persetujuan lagu digubah, dijadikan lagu tambahan perjuangan nasional. Nanti yang mengurus kemensos saja dan kami juga akan komunikasikan dengan mendikbud (menteri pendidikan dan kebudayaan) yang baru," katanya.

Khofifah juga menyebut, rencananya lagu perjuangan yang baru ini akan diluncurkan sebelum Hari Pahlwan, November 2016. Saat ini, tim menyiapkan berbagai keperluan untuk penyelesaian lagu perjuangan nasional itu.

Sementara itu, kegiatan haul tersebut diikuti ribuan warga serta santri dari PP Tambakberas, Kabupaten Jombang. Sejumlah tamu undangan hadir dalam kegiatan tersebut, seperti muspida Kabupaten Jombang, Provinsi Jatim, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, serta berbagai tamu undangan lainnya.

Para santri serta seluruh tamu yang ikut haul diajak serta untuk istighatsah serta berdoa bersama, mendoakan almarhum serta semua sesepuh yang sudah meninggal dunia, agar mendapatkan tempat terbaik dan segala kesalahannya diampuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper