Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbar Diajak Gencarkan Varietas Pengganti Beras

Pemerintah daerah di Kalimantan Barat diminta untuk meningkatkan pengelolaan lahan produktif yang menganggur untuk ditanami aneka varietas substitusi atau pengganti beras.
Singkong/Antara
Singkong/Antara

Kabar24.com, PONTIANAK – Pemerintah daerah di Kalimantan Barat diminta untuk meningkatkan pengelolaan lahan produktif yang menganggur untuk ditanami aneka varietas substitusi atau pengganti beras.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi mengatakan, produktivitas panen padi secara nasional meningkat termasuk di Kalbar tetapi perlu diminta untuk mengurangi konsumsi beras.

“Masih ada umbi-umbian, jagung sebagai sumber karbohidrat. Secara nasional ada 8,1 juta lahan produktif di dalamnya termasuk lahan kering yang belum ditanami,” kata Gardjita di sela Gelar Pangan Nusantara (GPN) di Pontianak, Kamis (4/8).

Dia mengakui terjadi perebutan terhadap lahan produksi pertanian, antara upaya untuk diversifikasi tanaman pangan dengan fungsi lahan perkebunan, pertambangan dan properti.

Daerah seperti Kalbar, menurutnya, berhasil mengembangkan padi hazton di lahan produktif untuk mengurangi ketergantungan impor beras sebagai bagian tanaman lokal. Namun, masih perlu ada tanaman lain.

“Ketergantungan beras harus dikurangi, masih ada umbi-umbian lainnya, jagung dan kedelai. Sekarang produksi jagung dan kedelai secara nasional terus mengalami peningkatan walau belum swasembada,” tuturnya.
 
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sandjaya menyampaikan, Kalbar memang masih mengandalkan beras karena produksi padi lokal terus mengalami peningkatan.

Namun, dia ingin dukungan dari instansi terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum memperbaiki infrastruktur fisik untuk memperlancar distribusi hasil panen beras supaya merata ke seluruh kabupaten dan kota.

Infrastruktur fisik, lanjutnya, menjadi penting diperhatikan karena untuk mendukung pengembangan lahan pertanian di Kalbar yang masih didominasi area perbukitan.
 
“Infrastruktur transportasi dan distribusi perlu diperbaiki ini terkait dukungan program ketahanan pangan. Supaya produksi lebih banyak dan harga jual dari petani semakin terjangkau,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper