Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Sinyal Perbaikan Ekonomi Banten Mulai Terlihat

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten kembali menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya 5,13%-5,63% (year-on-year/yoy) menjadi 5,3%-5,6% sepanjang tahun ini.
Peta Banten/bantenprov.go.id
Peta Banten/bantenprov.go.id

Bisnis.com, TANGERANG—Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten kembali menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya 5,13%-5,63% (year-on-year/yoy) menjadi 5,3%-5,6% sepanjang tahun ini.

Hal tersebut didasari oleh keluarnya sejumlah paket kebijakan dan kemudahan berinvestasi guna memacu potensi ekonomi di Provinsi Banten. Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih memiliki kontribusi dominan di provinsi ini, selain investasi dan ekspor.

Pada kuartal I/2016, ekonomi Banten sempat mengalami kontraksi senilai 0,36% menjadi 5,15 pada kuartal I/2016 (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,51%.

“Untuk kuartal II/2016, kami optimistis pertumbuhan ekonomi di level 5,2%-5,5%. Pada semester II/2016, lajunya akan kembali meningkat,” kata Kepala BI Provinsi Banten Budiharto Setyawan kepada Bisnis Indonesia, Jumat (29/7).

Menurutnya, pada tahun ini, konsumsi pemerintah bakal mengambil alih peran ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi Banten karena sejumlah proyek infrastruktur yang masih berjalan.

Mengutip Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, setidaknya terdapat 11 proyek strategis nasional yang berada di Banten.

Kesebelas proyek itu antara lain pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, pembangunan Bandara Banten, pembangunan kawasan ekonomi (KEK) Tanjung Lesung, dan pengembangan Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta.

Tak hanya itu, sejumlah proyek infrastruktur lainnya juga menjadi tumpuan perekonomian Banten yakni rencana kajian preaktivasi kereta api Rangkasbitung-Labuhan, dan pengembangan kota baru Maja.

Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan bakal berkontribusi positif dengan banyaknya proyek infrastruktur di Banten.

Setelah sempat mengalami penurunan sejak 2013, realisasi belanja modal Provinsi Banten kembali meningkat pada 2015 dan 2016 menjadi masing-masing Rp691 miliar dan Rp1,4 triliun.

Pada tahun ini, Pemprov Banten menetapkan APBD Banten 2016 dengan rincian pendapatan senilai Rp8,06 triliun dan belanja Rp8,9 triliun. Kali ini, belanja modal dialokasikan mencapai Rp1,73 triliun, atau naik 23,6% dibandingkan tahun lalu.

Kenaikan tersebut juga diikuti dengan tingkat penyerapan belanja modal yang naik menjadi 74% pada tahun lalu, dibandingkan pada 2014 sebesar 40%. Secara keseluruhan, penyerapan belanja juga meningkat menjadi 87% pada tahun lalu dari sebelumnya 79%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper