Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO nyatakan Brasil bebas dari penyakit campak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa menyatakan Brazil bebas dari penyakit campak, setelah tak adanya kasus penyakit itu yang terdaftar di tahun lalu.
Bidan menunjukkan vaksin campak dan vaksin bcg yang asli/Antara
Bidan menunjukkan vaksin campak dan vaksin bcg yang asli/Antara

Kabar24.com, RIO DE JANEIRO - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Brasil bebas dari penyakit campak, setelah tak adanya kasus penyakit itu yang terdaftar pada tahun lalu.

Merceline Dalh-Regis, Presiden Komite Internasional WHO untuk Pemberantasan Campak, menyatakan pemberantasan campak bagi Negeri Samba itu tidaklah mudah, memerlukan kinerja komprehensif selama beberapa tahun.

Brasil, ujarnya, tidak pernah mengalami kasus domestik campak semenjak 1985-2000, meskipun pada 2013 penyakit campak mewabah di negara bagian timur laut dari Pernambuco dan Ceara.

Dalam upayanya memberantas penyakit ini, WHO mengatakan telah bekerja bersama Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO), dengan investasi bersama senilai 1,2 juta reais (US$335.000). Kerja sama itu mencakup pengontrolan ketat terhadap penyakit campak dan mempekerjakan 165 staf perawat yang berdedikasi di Brasil.

"Tanpa diragukan lagi hal ini menjadi bukti konklusif tentang pentingnya vaksinasi untuk dilakukan. Kami telah memberantas cacar, polio, rubella, campak dan kita bergerak maju dengan mengendalikan berbagai penyakit lainnya," Renato Kfouri, Wakil Presiden Brasil Imunisasi Society seperti dikutip, Rabu (27/7/2016).

Dalam beberapa bulan mendatang, WHO akan mengeluarkan sertifikasi Bagi Brazil atas keberhasilannya dalam pemberantasan campak.

Campak dapat menular secara oral melalui lendir atau air liur dan terutama menyerang anak-anak. Hal ini dapat menyebar dengan cepat melalui udara karena bersin atau batuk, dan gejala pertama muncul setelah 10 hari dengan bintik-bintik merah pada kulit.

Sementara kebanyakan pasien sembuh dalam waktu tiga minggu, dapat menyebabkan pneumonia, kebutaan atau bahkan kematian pada anak-anak yang kekurangan gizi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper