Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FILIPINA: Pengecualian Isu LCS oleh ASEAN Bukan Kemenangan China

Kegagalan Filipina untuk mendorong penyertaan komentar terkait putusan arbitrase dalam sebuah penyataan bersama oleh negara-negara Asia Tenggara bukanlah sebuah kemenangan diplomatik bagi China.
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay. /philstar.com
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay. /philstar.com

Kabar24.com,JAKARTA— Kegagalan Filipina untuk mendorong penyertaan komentar terkait putusan arbitrase dalam sebuah penyataan bersama oleh negara-negara Asia Tenggara bukanlah sebuah kemenangan diplomatik bagi China. Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Filipina pada Rabu (27/7/2016).

“Filipina belum mencari dukungan dari ASEAN atau komunitas internasional lain dalam kasus arbitrase melawan klaim China di Laut China Selatan dan tidak ingin menekan isu tersebut dan memecah belah persekutuan maupun memprovokasi China,” kata Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2016).

Yasay berbicara setelah kembali dari pertemuan menteri luar negeri di Laos, di mana ASEAN mengabaikan tawaran yang didukung AS untuk mengangkat isu terkait putusan pengadilan abritrase yang dijauthkan 12 Juli lalu.

“Saya menyampaikan ini untuk menepis laporan yang menyebutkan bahwa China menang dalam pertemuan ASEAN karena kita justru sepakat untuk tidak menyebutkan terkait putusan pengadilan,” kata Yasay.

Dalam kesempatan berbeda dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Yasay mengatakan bahwa tidak ada pihak yang kalah di Laos dan pernyataan resmi bersama dalam pertemuan tersebu tmerupakan sebuah keberhasilan kesepuluh anggota asosiasi.

 “Pernyataan tersebut membuat ASEAN lebih kredibel dan lebih efektif serta relevan sebagai sebuah kelompok regional,” katanya.

Kerry mengatakan sangat puas dengan pernyataan bersama karena menunjukkan seluruh anggota sangat mendukung putusan peraturan hukum kendati isu yang menjadi duri terkait arbitrase tidak disebutkan.

 “Kadang-kadang, pertemuan sejenis dan diplomasi, anda tidak haris memasukkan setiap kata yang mungkin mempersulit dialog,” kata Lerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper