Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAUT CHINA SELATAN: China Minta AS Dukung Pembicaraan Dengan Thailand

Menteri Luar Negeri China meminta Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk mendukung kelanjutan pembicaraan antara China dan Filipina terkait Laut China Selatan.
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu./beforeitnews.com
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu./beforeitnews.com

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China meminta Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk mendukung kelanjutan pembicaraan antara China dan Filipina terkait Laut China Selatan.

Dalam pertemuan di ibu kota Laos, Vientiane, Senin (25/7/2016) di sela konferensi puncak Asean, Menteri Luar Negri China Wang Yi memberi tahu Kerry bahwa China dan ASEAN telah setuju persengketaan tersebut harus kembali ke jalur yang benar untuk diselesaikan melalui pembicaraan secara langsung dengan negara-negara yang terlibat.

“China berharap Amerika membicarakan langkah aktual untuk mendukung kelanjutan diskusi antara China dan Filipina serta mendukung usaha China dan ASEAN untuk menjaga kedamaian dan stabilitas regional,” kata Wang seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/7/2016).

China berulang kali menuduh Amerika memperuncing ketegangan di Laut China Selatan dan memihak dalam kasus sengketa tersebut.

Selain itu, Kementerian Luar Negri China mendesak Tokyo agar tidak ikut campur dengan isu Laut China Selatan dan mengatakan Jepang bukanlah salah satu pihak pengklaim.

“Hubungan China-Jepang masih rentan dan kurang baik,” kata Wang kepada Fumio Kishida, Menteri Luar Negri Jepang.

Jepang beserta sekutunya Australia dan Amerika Serikat membuat pernyataan bersama yang menyuarakan perlawana kuat terhadap setiap tindakan sepihak yang bersifat memaksa di Laut China Selatan dan menyerukan agar Filipina dan China mematuhi putusan yang bersifat mengikat secara hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper