Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENGKETA LAUT CHINA SELATAN: Asean Gagal Bersikap Tegas

Negara-negara Asia Tenggara disebut gagal dalam mengambil sikap tegas terkait sengketa maritim pada pertemuan pertama mereka setelah pengadilan internasional menolak klaim China atas kontrol eksklusif di Laut China Selatan.
Kepulauan Spratly di Laut China Selatan/Istimewa
Kepulauan Spratly di Laut China Selatan/Istimewa

Kabar24.com,JAKARTA— Negara-negara Asia Tenggara disebut gagal dalam mengambil sikap tegas terkait sengketa maritim pada pertemuan pertama mereka setelah pengadilan internasional menolak klaim China atas kontrol eksklusif di Laut China Selatan.

Menteri luar negeri dari kesepuluh anggota ASEAN mengatakan mereka senang atas kemajuan hubungan dengan China dan tidak menyebutkan secara spesifdik putusan bulan ini yang menggerogoti klaim China terkait kedaulatannya di perairan yang disengketakan. Filipina, yang mengajukan kasus ini ke pengadilan internasional menyerukan agar ASEAN secara efektif mengatasi ketegangan di Laut China Selatan.

Pengumuman resmi dari pertemuan para menteri di Laos tidak menyebutkan China secara langsung tetapi mengatakan bahwa para menteri secara serius mengamati perkembangan di laut China Selatan dan mencatat adanya kekhawatiran para menteri terkait reklamasi dan meningkatnya aktivitas di wilayah tersebut.

Seperti dikutip dari Bloomberg para menteri menyerukan agar setiap negara di perairan yang menjadi jalur perdagangan senilai lebih dari US$5 triliun per tahun tersebut bisa menahan diri.

Ian Storey, Seorang Senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura menyebutkan tidak ada hal yang baru dalam pernyataan tersebut dan tidaklah mengejutkan melihat putusan pengadilan tidak dibahas dalam pertemuan.

“Kemampuan Asean untuk bisa merapatkan barisan dan mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung keputusan pengadilan selalu diragukan,” katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (25/7/2016).

Pengadilan Arbitrase Internasional pada 12 Juli menyebutkan bahwa reklamasi pulau oleh China dan usaha lain untuk menegaskan kontrol di Laut China Selatan telah memperuncing keadaan dan menimbulkan kerusakan lingkungan yang tak bisa diperbaiki serta melanggar kedaulatan Filipina.

 “Asean harus secara efektif menangani tantangan keamanan yang mempengaruhi wilayah, khususnya perkembangan di Laut China Selatan,”Sebut Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay dalam pertemuan di Vientiane.

Pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan di situsnya menyebutkan Laut China Selatan merupakan sebuah ujian terhadap kesatuan dan peran sentral Asean, mengacu pada pertemuan di Laos. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan dalam sebuah pernyataan menyebutkan Asean membutuhkan kekompakan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, khususnya mengingat dinamika yang terjadi di tingkat regional saat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper