Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Padang Dinilai Tidak Islami. Ini Respons Kalangan Muslim Tionghoa

Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatra Barat Muslim Nur mengajak warga Padang untuk membalikkan hasil riset Maarif Institute yang menyebutkan kota tersebut tidak Islami.
Ilustrasi: Pantai Kota Padang/Reuters-Darren Whiteside
Ilustrasi: Pantai Kota Padang/Reuters-Darren Whiteside

Kabar24.com, PADANG - Hasil riset Maarif Institute yang menilai Kota Padang sebagai kota yang tidak Islami memancing reaksi masyarakat, termasuk kelompok Tionghoa Muslim.

Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatra Barat Muslim Nur mengajak warga Padang untuk membalikkan hasil riset Maarif Institute yang menyebutkan kota tersebut tidak Islami.

"Masih perlu bukti kuat dari riset tersebut, namun sebagai sesama muslim sudah saatnya melakukan aktivitas yang memegang prinsip keislaman," kata Muslim saat dikonfirmasi di Padang, Kamis (14/7/2016).

Menurut dia, salah satu upaya yang dapat dilakukan umat Muslim yakni meramaikan masjid dengan beragam ibadah dan kegiatan lainnya.

Di masjid, sebuah pertemuan, musyawarah, sudah sebaiknya umat Muslim saling menyatukan perbedaan namun tetap menjaga ketakwaan.

"Serius dan taat beribadah seperti shalat dan sedekah dapat menghancurkan stigma buruk tersebut," ujar dia.

Dia mencontohkan apa yang telah dilakukan PITI dalam beberapa bulan ke belakang.

Salah satunya menghimpun dan menerima aspirasi warga keturunan Tionghoa yang ingin mengenal agama Islam lebih jauh.

Hasilnya tidak kurang dari 200 warga keturunan Tionghoa di Sumbar menyatakan muallaf atau masuk agama Islam.

"Setidaknya kami telah memiliki 200 orang lebih anggota PITI saat ini," katanya menambahkan.

Sebagai langkah awal untuk menunjang ibadah warga keturunan Tionghoa serta umat muslim lainnya, pihaknya merencanakan mendirikan masjid pertama di Padang.

Masjid yang nantinya akan dinamakan Muhammad Cheng Ho itu akan dibangun di Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan yang warganya mayoritas multietnis.

"Saat ini baru selesai pembebasan lahan, dan akan segera dibangun, diharapkan memberi kemudahan ibadah warga sekitar," katanya.

Dia berharap dengan adanya masjid tersebut ditambah ribuan masjid lain di Padang, stigma negatif dari riset tersebut dapat terkikis.

Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi langkah PITI dalam memajukan dan mengembangkan agama Islam di masyarakat multi etnis di Padang.

Dia berharap seluruh warga sekalipun berbeda agama dapat terus mendukung pembangunan kota yang beberapa di antaranya memasuki tahap akhir pengerjaannya.

Seperti Pasar Inpres, penertiban pantai dan pengerjaan jalur dua By Pass.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper