Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAUT CHINA SELATAN: Jelang Pertemuan Asia Eropa, Ini Komentar Tiongkok

Diplomat Senior China mengatakan Laut China Selatan tidak ada dalam agenda dan tidak seharusnya didiskusikan dalam pertemuan para pemimpin Asia dan Eropa di Mongolia pada akhir Minggun
Laut China Selatan/military.com
Laut China Selatan/military.com

Kabar24.com,BEIJING— Diplomat Senior China mengatakan Laut China Selatan tidak ada dalam agenda dan tidak seharusnya didiskusikan dalam pertemuan para pemimpin Asia dan Eropa di Mongolia pada akhir Minggu.

Pertemuan Asia-Eropa (Asia Europe Meeting/Asem) akan menjadi pertemuan diplomatik multilateral pertama setelah keputusan pengadilan arbitrase yang akan dikeluarkan pada 12 Juli terkait sengketa antara China dan Filipina di Laut China Selatan.

Ketegangan dan sejumlah retorika meningkat jelang putusan dari Den Haag atas kasus territorial yang tidak diakui oleh China. China mengatakan pengadilan tersebut tidak memiliki yuridiksi dan China tidak bisa dipaksa untuk menerima penyelesaian sengketa yang diputuskan.

China berulang kali menuduh Amerika Serikat memicu masalah di Laut China Selatan, dimana terjadi tumpang tindih klaim territorial antara China dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan.

Asisten Menteri Luar Negeri China Kong Xuanyou mengisyaratkan pembahasan Laut China Selatan tidak akan disambut dalam pertemuan Asem yang diadakan sekali dalam dua tahun karena pertemuan itu dirancang untuk membahas masalah antara Asia dan Eropa.

“Pertemuan para pemimpin Asem= bukanlah tempat yang pantas untuk mendiskusikan Laut China Selatan. Tidak ada rencana untuk mendiskusikan hal tersebut dalam pertemuan itu dan isu ini tidak seharusnya dimasukkan dalam agenda pertemuan,” kata Kong seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2016).

Namun, sejumlah diplomat yang berbasis di Beijing dan terlibat dalam persiapan Asem mengatakan mencuatnya isu Laut China Selatan dalam pertemuan yang akan dihadiri oleh Perdana Menteri China Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe,  dan Kanselir Jerman Angela Merkel nanti tidak bisa dihindarkan.

Amerika Serikat melaksanakan patroli kebebasan bernavigai di pulau-pulau yang diklaim China dan membangkitkan amarah negara komunis tersebut. China sendiri memperkuat kehadiran militernya di area itu.

Kong mengatakan adanya ketegangan di Laut China Selatan diakibatkan oleh sejumlah negara di luar wilayah tersebut yang ikut campur dan melakukan unjuk kekuatan.

 “Tidak ada alasan untuk mengangkat isu Laut China Selatan dalam pertemuan Asem dengan mengatasnamakan kebebasan bernavigasi dan isu keamanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper