Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Keberatan Dikaitkan dengan Kasus Doddy: SUAP PANITERA PN JAKPUS

Direktur Kelompok Lippo Danang Kemayan Jati menyesalkan pemberitaan tidak benar dan jauh dari fakta, yang mengaitkan Lippo dengan kasus Doddy A. Supeno dan Edy Nasution Ketua Panitera PN Jakarta Pusat.
Tersangka kasus suap terkait pengajuan Peninjauan Kembali (PK) pada PN Jakarta Pusat Doddy Arianto Supeno berjalan keluar mobil tahanan untuk diperiksa KPK, KPK, Jakarta, Rabu (25/5)./Antara
Tersangka kasus suap terkait pengajuan Peninjauan Kembali (PK) pada PN Jakarta Pusat Doddy Arianto Supeno berjalan keluar mobil tahanan untuk diperiksa KPK, KPK, Jakarta, Rabu (25/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Kelompok Lippo Danang Kemayan Jati menyesalkan pemberitaan tidak benar dan jauh dari fakta, yang mengaitkan Lippo dengan kasus Doddy A. Supeno dan Edy Nasution Ketua Panitera PN  Jakarta Pusat.

Pihaknya mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi proses hukum yang sedang berjalan terkait dengan kasus tersebut.

“Doddy A. Supeno sejak keluar dari Lippo Cikarang pada 2009 bukan lagi karyawan Lippo, bukan pula rekanan Lippo. Oleh karena itu sama sekali tidak pernah mewakili Lippo untuk mengurus hal apa pun juga,” ujar Danang dalam siaran persnya, Jumat (7/1/2016).

Lippo membantah keras pernah menyuruh atau meminta Doddy baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan apa pun juga untuk kepentingan Lippo.

Danang juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa Eddy Sindoro adalah Presiden Komisaris Lippo Group. Menurut dia, pemberitaan tersebut sama sekali tidak benar dan tanpa dasar atau realita apa pun juga.

“Dunia usaha mengetahui bahwa Presiden Komisaris Lippo bukan dan tidak pernah dijabat oleh Eddy Sindoro. Beliau pernah menduduki jabatan direktur namun sejak 2009 secara fakta telah pensiun dari Lippo dan  menjadi pengusaha yang tidak ada kaitan dengan Lippo,” imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan Lippo tidak terjadi lagi. Sebab masalah tersebut tidak ada kaitannya dengan Lippo.

Berikut ini klarifikasi dan bantahan Grup Lippo untuk meluruskan fakta.

1. PT Paramount Enterprise Internatonal (PT Paramount) tidak ada dan tidak pernah ada sangkut paut dalam hal kepemilikan, pengendalian, pengelolaan, usaha / dagang, atau dalam hal afliasi apa pun, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Lippo. Karena itu Lippo sangat berkeberatan jika ada yang menyatakan sebaliknya.

2. Demikian pula usaha konsultansi PT Artha Pratama Anugerah (PT APA) tidak ada dan tidak pernah ada kaitannya sama sekali dengan Lippo.

3. Doddy A. Supeno sejak keluar dari Lippo  Cikarang pada 2009 bukan lagi karyawan Lippo, bukan pula rekanan Lippo, oleh karena itu sama sekali tidak pernah mewakili Lippo untuk mengurus hal apa pun juga. Lippo membantah keras pernah menyuruh atau meminta l Doddy baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan apa pun juga untuk kepentingan Lippo.

4. Pemberitaan yang menyebutkan bahwa Eddy Sindoro adalah Presiden Komisaris Lippo Group sama sekali tidak benar dan tanpa dasar atau realita apa pun juga. Dunia usaha mengetahui bahwa Presiden  Komisaris  Lippo  bukan dan tidak pernah dijabat oleh Eddy Sindoro. Dia pernah menduduki jabatan direktur  namun  sejak tahun 2009 secara fakta  telah pensiun dari Lippo dan menjadi pengusaha yang tidak ada kaitan dengan Lippo, bahkan dapat dikatakan dalam beberapa hal bersaing dengan Lippo, khususnya di bidang properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper