Kabar24.com, PEKANBARU - Hari ini, Kota Pekanbaru merayakan Hari Ulang Tahun ke-232. Namun, perayaan HUT itu dinodai oleh masalah sampah yang belum terselesaikan.
Sampah di Pekanbaru menumpuk di persimpangan dan beberapa titik lainnya di pasar tradisional. Tumpukan sampah ditaksir mencapai ribuan ton karena perusahaan pengangkut sampah PT Multi Inti Guna mogok kerja, tidak dibayar pemerintah.
Aktifis sosial di Pekanbaru Roy Manurung, Direktur Eksekutif Urban Care mengatakan Wali Kota Pekanbaru Firdaus harus minta maaf. Ini memperburuk citra Pekanbaru yang bertahun-tahun mendapatkan penghargaan Adipura.
"Pemerintah harus memfikirkan upaya yang lebih efektif dalam masalah ini," katanya, Kamis (23/6/2016).
Dia menilai pemerintah kota tidak seharusnya menganggarkan Rp53 miliar untuk mempekerjakan PT MIG untuk pengangkutan 8 dari 12 kecamatan di Pekanbaru.
Pemerintah menambah anggaran dari tahun sebelumnya yang hanya Rp25 miliar karena pemerintah memprediksi pertumbuhan sampah rumah tangga mencapai 250%. "Padahal pertumbuhan produksi sampah hanya 5%," katanya.
Seharusnya, pemerintah tidak perlu menunjuk pihak swasta dalam mengangkut sampah, seperti yang dilakukan daerah lain, misalnya DKI Jakarta.
"Hal ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat agar menjaga kebersihan," kata Roy.
Sementara itu, Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan masalah sampah yang ada di Kota Pekanbaru bukan hanya menjadi masalah Pemerintah Kota Pekanbaru, melainkan masalah bersama yang mesti diselesaikan secepatnya.
Firdaus menilai masyarakat selama ini memiliki persepsi dan pola pikir yang salah karena menganggap masalah sampah menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Padahal untuk mencapai masyarakat madani, harus ada kepedulian dari semua pihak dalam menyelesaikan sebuah masalah.
"Masalah sampah ini harus diselesaikan secepatnya karena untuk mencapai kota madani, semua elemen masyarakat harus saling bahu membahu untuk bekerja sama," kata Firdaus usai Rapat Paripurna Hari jadi Kota Pekanbaru di gedung DPRD setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
