Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKIP Budi Utomo Perkokoh Jadi Kampus Multikulturalisme

Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang, Jawa Timur, terus berupaya memperkokoh menjadi kampus multikulutalis dengan membangun tradisi kebersamaan di lingkungan kampus.
Ketua Pengembangan IKIP Budi Utomo Nurcholis Sunuyeko bersama para mahasiwa membagi takjil di Jl Raya Bulalawang, Kab. Malang, Jawa Timur, Selasa (21/6/2016). Lembaga pendidikan tenaga kependidikan itu terus berupaya memperkokoh menjadi kampus multikulutalisme/Istimewa
Ketua Pengembangan IKIP Budi Utomo Nurcholis Sunuyeko bersama para mahasiwa membagi takjil di Jl Raya Bulalawang, Kab. Malang, Jawa Timur, Selasa (21/6/2016). Lembaga pendidikan tenaga kependidikan itu terus berupaya memperkokoh menjadi kampus multikulutalisme/Istimewa

Bisnis.com, MALANG—Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang, Jawa Timur, terus berupaya memperkokoh menjadi kampus multikulutalis dengan membangun tradisi kebersamaan di lingkungan kampus.

Koordinator Pembagian Takjil IKIP Budi Utomo Malang Ibnu Mujib mengatakan contoh dari bentuk kampus multikultualisme dengan melibatkan mahasiwa dari etnis yang beragam  serta agama nonmuslim.

“Kampus ini memang terdiri atas multi etnis dan dari berbagai agama,” ujarnya di sela-sela pembagian takjil di jalan di Malang, Selasa (21/6/2016).

Kegiatan tersebut, kata dia, melibatkan sebagian besar mahasiswa nonmuslim sehingga diharapkan dapat memupuk semangat toleransi.

“Yang membuat warna itu ya mahasiswa nonmuslim,” ucapnya.

Kegiatan yang bernuansa religius dengan melibatkan mahasiswa lintas agama di IKIP Budi Utomo itu, kata dia, baru kali ini direalisasikan, yakni pembagian takjil di jalan raya.

Sebelumnya, pembagian takjil disebarkan ke pondok-pondok pesantren. Hal itu tak perlu dipolemikkan karena suatu yang wajar sebagai pergeseran model saja.

Ke depan, kata Ibnu yang juga dosen Ilmu Sosial di Fakultas Sosial IKIP Budi Utomo itu, akan dilakukan penelitian lebih menyeluruh untuk mencari model pengembangan budaya multikultarisme di kampus IKIP Budi Utomo.

Ketua Pengembangan IKIP Budi Utomo Nurcholis Sunuyeko menegaskan pembagian takjil melibatkan 75% mahasiswa nonmuslim.

Hal itu dimaksudkan untuk mempertebal rasa rasa kebersamaan dan toleransi antarmahasiswa yang multietnis dan multiagama.

“Kami ingin mempuk toleransi antarmahasiswa dari berbagai agama dengan mengajak terlibat langsung dalam kegiatan takjil ini,” jarnya.

Elin Ratna, mahasiswa IKIP Budi Utomo peserta kegiatan pembagian takjil, mengaku senang terlibat secara langsung kegiatan tersebut. “Saya baru kali ini mengikuti kegiatan seperti ini,” kata Elin yang beragama Katolik itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper