Bisnis.com, JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia persero atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menandatangani nota kesepahaman dengan Woori Investment & Development Property Co., Ltd untuk pengembangan usaha di KEK Pariwisata Mandalika Lombok.
ITDC adalah BUMN yang bergerak dibidang pariwisata dan pengelola kawasan Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok, sedangkan Woori Investment & Development Property Co., Ltd, perusahaan investasi dan pembangunan properti asal Korea Selatan.
Penandatanganan kesepakatan ITDC dan Woori Investment ini mengawali kerja sama pengembangan dua lot seluas 10 hektare di KEK Mandalika yang dialokasikan untuk pembangunan hotel bintang lima. Kedua perusahaan menyetujui bahwa pembangunan harus dilakukan dalam jangka waktu satu tahun setelah penandatanganan.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan CEO Woori Investment and Development Property Co., Ltd, Lee Choel Kyu, di kantor ITDC di Lombok Praya, Selasa (21/6).
"Penandatanganan MoU ini menunjukkan tingginya minat investor dari luar negeri membangun hotel dan resort di KEK Pariwisata Mandalika Lombok, yang kami kelola. Pengembangan kawasan Mandalika akan terus kami lakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan perseroan,” kata Abdulbar M. Mansoer.
Woori Investment & Development Property Co., Ltd adalah perusahaan pengembang properti asal Korsel yang telah beroperasi secara global, antara lain dengan membangun Shihanoukville Hotel Resort di Kamboja dan Yantaib Comprehensive Development di China.
Di Korea Selatan, Woori Investment telah membangun antara lain kompleks komersial terpadu Dream City di dua distrik utama Naegok dan Wirye.
Abdulbar menjelaskan, selain dengan Woori, ITDC juga telah melakukan penandatangan kerja sama dengan sejumlah investor, antara lain dengan PT Jiva Samudra Biru. Investor itu tidak sekadar membangun hotel di dalam kawasan Mandalika, tetapi juga pusat pembudidayaan terumbu karang, hutan bakau, dan ekosistem pantai.
PT Jiva Samudra Biru juga segera merealisasikan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Nusa Tenggara Barat pada tahun ini, setelah mengantongi sembilan izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pengurusan sembilan izin tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga jam.
Selain itu, pada tahun ini akan mulai dilakukan proses pembangunan Hotel Pullman. Hotel berkapasitas 400 kamar tersebut direncakan mulai beroperasi pada 2018.
Selain itu hotel lain yang juga akan dibangun di kawasan Mandalika antara lain adalah Intercontinental Hotel, Club Med Hotel, dan Lee's Hotel.
"Kami optimistis dengan dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah pengembangan kawasan Mandalika akan berjalan sesuai yang direncanakan," ujar Abdulbar.
Dia menjelaskan, destinasi wisata unggulan itu diharapkan juga mampu mendorong pengembangan ekonomi lokal, sekaligus memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
