Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUI: Orang Tua Lindungi Anak dari Komunisme

Anggota Dewan Pertimbangan MUI Cholil Ridwan meminta para orang tua agar waspada terhadap bahaya komunisme yang belakangan isunya tengah berkembang di tengah masyarakat.
Anak-anak korban penggusuran Kampung Pulo membaca buku di perpustakaan keliling di halaman Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta, Selasa (25/8)./Antara
Anak-anak korban penggusuran Kampung Pulo membaca buku di perpustakaan keliling di halaman Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta, Selasa (25/8)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan MUI Cholil Ridwan meminta para orang tua agar waspada terhadap bahaya komunisme yang belakangan isunya tengah berkembang di tengah masyarakat.

Saat ditemui dalam simposium nasional bertajuk "Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" di Jakarta, Rabu (1/6/2016), dia mengingatkan orang tua untuk selalu menjaga anak-anak supaya tidak terpengaruh oleh paham terlarang tersebut.

"Islam sudah menyebutkan untuk menjaga keluarga, anak-istri kita, dari api neraka. PKI itu lah api neraka yang harus kita hindari," tutur Cholid dengan tegas.

Sebagai seorang Muslim, ujarnya melanjutkan, seharusnya bisa menjaga diri dan menjaga anggota keluarga agar tidak terjerumus pada persoalan tersebut.

Lebih lanjut dia berpesan, menjaga keimanan anak-anak merupakan tugas orang tua yang bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan bermasyarakat.

Dia memaparkan, maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi maupun tindak kriminal lainnya merupakan bentuk kegagalan orang tua mendidik anaknya.

"Mereka yang memperkosa karena (ilmu) agamanya kurang baik, bagi semua umat beragama saya imbau untuk menjaga anak-anak kita. Supaya tidak terpengaruh hal-hal negatif," ujarnya menambahkan.

Simposium yang berlangsung di gedung Balai Kartini Jakarta itu merupakan acara tandingan dari simposium 65 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Hotel Arya Duta, yang dinilai memfasilitasi munculnya kembali paham komunisme di Indonesia.

Ormas yang terlibat dalam agenda tersebut antara lain FKPPI, Pemuda Pancasila, GP Ansor, FPI, HMPI, HMI, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, GPII, Pemuda Panca Marga, serta sejumlah saksi sejarah yang pernah terlibat atau mengetahui peristiwa terkait Partai Komunisme Indonesia pada masa lalu.

Ormas-ormas tersebut juga berencana akan menggelar apel akbar yang berlangsung di sekitar Istana Negara guna menyampaikan pesan antikomunisme pada hari Jumat, 3 Juni 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper